Palu (ANTARA) - Tim Kejar Satuan Tugas (Satgas) Madago Raya melakukan pemeriksaan kesehatan (Chek up) guna mengintensifkan pengejaran terhadap dua terduga teroris yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, Sulawesi Tengah.

Wakasatgas Humas Madago Raya AKBP Yudho Huntoro mengatakan pemeriksaan kesehatan perlu dilakukan untuk mempersiapkan personil satgas yang akan melakukan Pull in atau pencarian ke dalam hutan.

“Agar tidak ada kendala saat tim melakukan pencarian DPO teroris Poso,” ungkapnya saat dihubungi, Jumat.

Menurut Yudho, tim kejar yang akan diperhadapkan dengan medan yang berat dan luas, menuntut kesiapan fisik dan mental yang prima, sehingga diperlukan pengecekan kesehatan.

Baca juga: Satu DPO MIT Poso tewas ditembak Satgas Madago Raya

“Pencarian tidak akan dikendorkan walaupun kondisi bulan Ramadhan, karena bulan Ramadhan inilah merupakan bulan amaliah menurut pemahaman kelompok mereka. Satgas Madago raya berkewajiban melakukan pencegahan dengan meningkatkan intensitas pencarian,” jelas Yudho.

“Operasi Madago Raya ini harus segera berakhir, oleh karena itu diimbau kepada 2 orang DPO teroris MIT Poso sebaiknya segera menyerahkan diri,” tambahnya.

Masih ada dua DPO MIT Poso yang menjadi target perburuan Satgas Madago Raya. Mereka adalah Nae alias Galuh alias Mukhlas dan Askar alias Jaid alias Pak Guru. Keduanya adalah warga Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca juga: Satgas Madago Raya razia di Jalur Pegunungan 3 Kabupaten

Selain melakukan pemeriksaan kesehatan, tim kejar Satgas Madago Raya ini juga diberikan bekal obat-obatan oleh Satgas Banops melalui Subsatgas Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes).

Diberitakan sebelumnya, satgas Operasi Madago Raya menembak mati salah satu DPO terduga teroris kelompok MIT Poso, Rabu 27/04/2022 di Dusun Salubanga, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong.

Setelah diidentifikasi, DPO tersebut adalah Suhardin alias Hasan Pranata.

Baca juga: Foto 3 DPO MIT Poso disebar Satgas Madago Raya ke warga di 3 Kabupaten

Pewarta: Kristina Natalia
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2022