Pernyataan tersebut disampaikan sebagai tanggapan atas berita di ANTARA News berjudul “Bea Cukai Memburuk, Ada Bisnis Jasa”.
Dalam hak jawab yang dikirim ke redaksi ANTARA News pada hari Jumat, TNT mengemukakan bahwa Sales and Marketing Director Tomy Sofhian dalam jumpa media tersebut mengatakan bahwa sehubungan turunnya LPI, hal pertama yang harus dilakukan adalah "melakukan evaluasi terhadap seluruh faktor yang memengaruhi kinerja logistik. Dan, secara internal kami telah memperbaiki system clearance yang akhirnya akan memberikan benefit kepada pelanggan.”
Selanjutnya, atas paragraf 3 (tiga) berita sebelumnya, TNT mengemukakan bahwa pengertian yang benar dalam paragraf tersebut adalah, “Dari 180 negara, LPI Indonesia menurun dari 2009 di posisi 43 ke 75 pada tahun 2010, jauh dari posisi Malaysia begitu juga Singapura.”
TNT juga menilai paragraf 4 (empat) berita tersebut memiliki pemahaman yang berbeda bagi setiap pembaca. Menurut TNT, judul dari artikel tersebut menekankan bahwa pemahaman dari paragraf tersebut tidak sesuai dengan informasi yang sebenarnya.
TNT menyatakan mereka mengutip data LPI pada tahun 2010 yang menyebut komponen-komponen dalam LPI mengalami penurunan dalam skor dan rating.
Berikut adalah data yang dimaksud:
LPI Indonesia 2007 2010
Overall LPI 43 75
Customs 44 72
Infrastructure 45 69
International Shipment 44 80
Logistics Competence 50 92
Tracking and Tracing 33 80
Timeliness 58 69
TNT mengharapkan dengan hak jawab tersebut tidak ada lagi pemahaman berbeda atas keterangan mereka.
(A038)
Pewarta: Aditia Maruli Radja
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011