"Saat ekonomi China sedang meningkatkan pangsanya di dunia dalam berbagai aspek, mata uang negara itu, RMB, juga menjadi pemain penting yang diuntungkan dari hal ini," tutur seorang pakar keuangan senior.
Jakarta (ANTARA) - Sejumlah indikator keuangan dan ekonomi menunjukkan bahwa perekonomian China dan mata uang negara itu, renminbi (RMB), memainkan peran yang semakin besar dalam pembayaran internasional, seperti disampaikan oleh seorang pakar keuangan senior.

Perekonomian China sedang berkembang, dengan perkiraan menjadi yang terbesar di dunia dalam 10 hingga 15 tahun mendatang, ujar Bora Bocugoz, wakil presiden eksekutif grup bidang perbendaharaan, keuangan, dan perbankan swasta di DenizBank di Istanbul, kepada Xinhua dalam wawancara baru-baru ini.

"Saat ekonomi China sedang meningkatkan pangsanya di dunia dalam berbagai aspek, mata uang negara itu, RMB, juga menjadi pemain penting yang diuntungkan dari hal ini," tutur Bocugoz.

RMB merupakan satu dari lima mata uang terpopuler di bawah SWIFT, penyedia layanan perpesanan keuangan global. Dengan posisi RMB yang semakin meningkat dalam pembayaran internasional, Bocugoz menyampaikan bahwa solusi RMB akan menjadi sebuah alternatif untuk mata uang konvensional dan mata uang kripto (cryptocurrency) yang banyak digunakan.
 
Seorang pekerja menghitung mata uang Renminbi (RMB) China di sebuah bank di Linyi, Provinsi Shandong, China timur, pada 11 Agustus 2015. (Xinhua/Zhang Chunlei


Menurut Bocugoz, RMB berperan sebagai penstabil selama volatilitas global akibat dampak pandemi COVID-19, konflik Rusia-Ukraina, dan inflasi yang tinggi.

Bocugoz mengatakan bahwa dirinya menantikan investasi China untuk memfasilitasi penggunaan RMB lebih lanjut.

"Di masa mendatang, kita juga berharap untuk melihat lebih banyak rekening modal yang dibebaskan dan pasar keuangan terbuka guna memudahkan konvertibilitas RMB dan ketersediaannya bagi warga asing," seperti ditekankan Bocugoz. Lebih lanjut, dia menyatakan bahwa "dengan melakukan hal itu, sistem keuangan akan menyediakan lebih banyak kedalaman dan likuiditas saat diperlukan."

Bocugoz menambahkan, saat ini para investor di negara-negara emerging market sedang mendorong penggunaan mata uang China itu dalam sistem pembayaran global.

DenizBank merupakan salah satu bank Turki pertama yang memberikan pinjaman dalam mata uang RMB setelah penandatanganan perjanjian pertukaran mata uang bilateral antara Bank Sentral Turki (TCMB) dan People's Bank of China pada 2019.

Mengingat besarnya volume perdagangan bilateral antara Turki dan China, Bocugoz mengatakan bahwa dia melihat lebih banyak kerja sama keuangan yang potensial antara kedua negara.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022