Jakarta (ANTARA News) - Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Bambang Hermanu, mengatakan ledakan di Menara Batavia mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan tiga orang lainnya mengalami luka-luka. Kedua korban yang meninggal dunia adalah Yayat Nurdayat (26) warga Purwakarta, Jawa Barat, dan Sudarli (29) warga Grobokan Jawa Tengah, sedangkan tiga korban yang luka-luka adalah Tatang, Slamet Gunawan dan Mahmudi. "Sampai saat ini korban luka masih dalam perawatan. Semua korban baik yang meninggal maupun yang luka-luka adalah petugas teknisi AC dari PT Saint Air Conditioning," kata Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Bambang Hermanu, di Jakarta, Rabu. Kapolres menambahkan perbaikan AC yang dilakukan di bagian dasar gedung yang berlantai 34 itu dimulai pada pukul 11.30 WIB dengan dipimpin Kepala Teknisi Slamet Gunawan. "Kemudian sekitar pukul 15.30 WIB, ketika kedua korban sedang mengisi freon di salah satu dari empat blok baling-baling, AC tiba-tiba meledak yang mengakibatkan dua orang korban meninggal dunia," katanya. Terhadap korban yang mengalami luka-luka terlebih dahulu diberikan pengobatan di Klinik Perusahaan tersebut sebelum akhirnya dibawa ke rumah sakit. Menurut Kapolres, setelah ketiga korban yang mengalami luka-luka diberikan perawatan, ketiganya lalu dimintai keterangan. Sementara itu, sampai saat ini kedua korban yang meninggal dunia masih belum dievakuasi karena petugas baik dari Puslabfor Mabes Polri dan Tim Gegana Polda Metro Jaya masih melakukan olah TKP. Sementara itu, proses evakuasi dan olah TKP terhambat oleh banyaknya masyarakat yang ingin melihat secara langsung ke lokasi karena memang sumber ledakan bisa dilihat langsung dari tempat parkir gedung. Di tempat sumber ledakan terlihat kaki dari salah seorang korban yang mengenakan sepatu lars (sepatu yang biasanya dipakai Satpam). Akibat dari ledakan itu, kaca bagian depan Menara Batavia pecah.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006