Jakarta (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan pembahasan mengenai karakteristik dan strategi menjaga ketahanan air di negara-negara kepulauan menjadi salah satu fokus di World Water Forum ke-10 karena memiliki tingkat kerumitan yang berbeda.  

Saat menjadi pembicara diskusi dalam rangka Hari Air Dunia ke-32 di Kantor Kementerian PUPR Jakarta, Senin, Direktur Perencanaan dan Pengawasan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) KLHK M. Saparis Soedarjanto mengatakan Indonesia sebagai salah satu negara dengan curah hujan yang cukup tinggi tapi masih menghadapi isu kelangkaan air.  

Dia menjelaskan konfigurasi lanskap menjadi isu karena terdapat perbedaan antara negara kepulauan seperti Indonesia dengan perbukitan dan pegunungan yang menyebabkan air akan berakhir di laut, berbeda dengan negara-negara kontinen dalam satu benua yang memungkinkan penampungan.

"Makanya kalau tidak salah di concept note untuk World Water Forum yang akan datang bicara mengenai small islands. Jadi ini harus kita angkat, harus kita tegaskan. Mengapa? Karena tata kelola air di small islands menjadi lebih rumit sebetulnya dan lebih berisiko juga terkait dengan ketahanan air," ujar Saparis.

Pengelolaan air juga harus mempertimbangkan lanskap, di mana pengelolaan hutan atau upaya secara alami menjadi salah satu unsur penting dalam meningkatkan retensi atau kemampuan penyimpanan air terutama di hulu. Selain itu, retensi air juga dilakukan dengan upaya buatan manusia seperti pembangunan waduk dan bendungan, jelasnya.

"Perpaduannya menjadi penting, man made dan natural, tadi menjadi penting karena ada kondisi tertentu yang natural tadi bisa menjadi solusi terhadap permasalahan kualitas air," katanya.

Pembangunan hutan mendorong regulasi air yang lebih baik, jelasnya, karena dapat meningkatkan kualitas air dan memastikan suplai air bagi danau serta bendungan yang menjadi sumber air bagi masyarakat.

Baca juga: Indonesia perkenalkan tata kelola air tradisional dalam WWF ke-10

Baca juga: RI pastikan usul penetapan Hari Danau Sedunia dalam WWF ke-10

Baca juga: Jelang WWF, Wamen LHK sebut air berpotensi picu perang masa depan


Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024