New York (ANTARA News) - Harga minyak New York dan London turun pada Jumat menjelang akhir pekan karena para pemimpin Eropa tampak berselisih tentang krisis mereka dan pembicaraan pengurangan utang AS tampak menuju kebuntuan.

Di New York Mercantile Exchange, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember kehilangan 1,41 dolar AS menjadi ditutup pada 97,41 dolar AS per barel.

Di London, patokan minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Januari merosot 66 sen menjadi 107,56 dolar AS per barel.

Pedagang menunjuk ke perang kata-kata yang sedang berlangsung antara Bank Sentral Eropa (ECB) dan para pemimpin Uni Eropa tentang bagaimana mengumpulkan lebih banyak uang untuk menjaga zona euro sebagai berkontribusi terhadap harga lemah, lapor AFP.

Kepala ECB Mario Draghi tampak menolak proposal baru yang pihaknya mendanai lebih banyak uang penyelamatan untuk zona euro melalui Dana Moneter Internasional.

"Sekali lagi, kita melihat banyak ketidakpastian keluar dari Eropa," kata Bart Melek dari TD Securities.

"Tampaknya bahwa hal itu akan mengambil lebih banyak ketidakstabilan di Eropa untuk membuat ECB mengambil tindakan. "

"Jika Eropa meluncur ke resesi yang mendalam karena krisis utang, hal ini akan memiliki konsekuensi negatif bagi permintaan minyak," kata analis Commerzbank, Carsten Fritsch dalam sebuah catatan penelitian untuk klien.

Analis terus meningkatkan perkiraan harga mereka untuk minyak mentah WTI setelah pengumuman Rabu itu, di bawah manajemen baru, pipa utama AS akan dibalik tahun depan untuk meningkatkan aliran minyak mentah AS ke pantai Teluk Meksiko guna memenuhi permintaan pasar.

"Karena itu kami merevisi perkiraan harga rata-rata kami untuk WTI sebesar enam dolar AS di 2012 dan sekarang memperkirakan spread antara Brent dan WTI menyempit menjadi delapan dolar AS per barel pada rentang enam bulan dan menjadi tiga dolar AS per barel pada akhir 2012," kata analis di Commerzbank.

Spread (selisih) antara dua kontrak berjangka penting melebar selama setahun menjadi lebih dari 30 dolar AS pada akhir September karena kemacetan distribusi di pusat perdagangan dan penyimpanan utama Cushing, Oklahoma.

Sementara Reliance Industries India dan raksasa BP Inggris mengumumkan pendirian usaha bersama untuk sumber dan pasar gas alam di India, setelah BP membeli 30 persen saham di 21 ladang minyak dan gas Reliance di lepas pantai India.

Di tempat lain, orang-orang bersenjata menyerang sebuah kapal yang bekerja sama dengan Chevron dari Nigeria, mengambil tiga orang sebagai sandera, insiden terbaru yang terjadi di produsen minyak mentah terbesar Afrika.

Chevron mengatakan, ia bekerja sama dengan pihak berwenang untuk membebaskan ketiga orang yang disandera tersebut. (A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011