Jakarta (ANTARA) - Sarinah International Jazz Day 2022 mempersembahkan acara bertajuk "Allure of the Archipelago" atau "Rayuan Pulau Kelapa" di Ground Floor, Sarinah Mal, Jakarta, Sabtu.

"Allure of the Archipelago" terinspirasi dari lagu "Rayuan Pulau Kelapa" yang merupakan salah satu ciptaan dari Ismail Marzuki. Pertunjukan ini berfokus pada lagu-lagu karya Ismail yang dimainkan oleh Nial Djuliarso, seorang pianis jazz dan didukung oleh The East Side Jazz Initiative serta melibatkan Alonzo Brata, penyanyi jazz berusia 18 tahun.

Baca juga: Ramadhan Jazz Festival hangatkan senja di bulan puasa

Sarinah International Jazz Day 2022 dibuka dengan lagu "Indonesia Pusaka" untuk menyambut para penonton yang hadir.

Acara dilanjutkan dengan pembukaan dari Fetty Kwartati selaku Direktur Utama PT Sarinah (Persero), yang mengatakan bahwa Sarinah ini adalah tempat bertemunya lintas generasi dan musik. Musik jazz sendiri dianggap sebagai lambang kreasi atau kebhinekaan dari suatu seni, di mana bisa menjadi ruang sosial, budaya dan juga gaya hidup.

"Oleh karenanya, kami sangat berterima kasih Sarinah sudah punya satu event internasional yang mudah-mudahan bisa dilanjutkan setiap tahun dan meniadi cikal bakal international event ala lokal," ujar Fetty.

Musik instrumental kemudian mengalun memainkan "Sarinah" dan "Rayuan Pulau Kelapa". Nial mengatakan alasannya memilih karya Ismail Marzuki untuk dibawakan dalam "Sarinah International Jazz Day 2022".

"Soalnya Ismail Marzuki punya banyak lagu yang bagannya itu sama kayak jazz standar seperti 'Fly Me to the Moon'.
Jadi Anda tidak perlu mengubah lagunya lagi, cukup tinggal memainkan saja sudah jadi jazz," kata Nial.

Pertunjukan berlanjut dengan Alonzo memamerkan suaranya lewat "Juwita Malam". Suaranya yang berat dan dalam menghipnotis penonton yang merupakan undangan khusus.

Sesi Ismail Marzuki pun berakhir, Nial Djuliarso, East Side Jazz Initiative dan Alonzo lalu memainkan beberapa nomor jazz mancanegara seperti "Ain't That a Kick in The Head" dari Jimmy Van Heusen & Sammy Cahn, "All That Jazz" dari John Kander & Fred Ebb, "In The Street Where You Live" dari Frederick Loewe & Alan Jay Lemer, "Orange Colored Sky" dari Milton Delugg & Willie Stein serta "Birth of The Blues" karya Ray Henderson.

Tiba di penghujung acara, Alonzo membawakan "Strolling Down the Avenue" karya Nial sendiri dan Mari Kartika.

Alonzo kemudian meninggalkan panggung, Nial dan The East Side Jazz menutup pertunjukan dengan musik instrumental berjudul "Fungi Mama".

Sarinah International Jazz Day 2022 berlangsung selama kurang lebih dua jam atau menunggu hingga azan Maghrib berkumandang. Meski yang dimainkan merupakan lagu-lagu jazz, namun penonton dari berbagai usia terlihat begitu menikmatinya, bahkan beberapa ada yang ikut bergoyang.

The East Side Jazz Initiative yang dipimpin oleh Nial Djuliarso akan berkompetisi di ajang jazz international di Rumania pada bulan juli 2022. Sedangkan Alonzo, belum lama ini mengeluarkan album jazz standard berjudul "Giant Baby Steps".

Baca juga: Perhelatan festival musik internasional kolaborasi pulihkan ekonomi

Baca juga: BNI beri penawaran menarik pada BNI Java Jazz Festival 2022

Baca juga: Java Jazz Festival 2022 umumkan "lineup" kedua & ketentuan pengunjung

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022