Jakarta (ANTARA News) - Festival Tanjungpriok 2011 yang diselingi Festival Kereta Api untuk mempromosikan wisata kota dengan kereta api dan diadakan di Stasiun Tanjungpriok, Jakarta Utara, Minggu sepi pengunjung.

Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya DKI Jakarta Arie Budhiman mengatakan, selain sebagai alat promosi wisata kota dengan kereta api, acara ini juga digelar untuk memperkenalkan salah satu titik dari 12 titik jalur destinasi wisata pesisir, dicanangkan Wali Kota Jakarta Utara, yakni bangunan cagar budaya Stasiun KA Tanjung Priok.

Festival dimulai dengan perjalanan 8 gerbong KA khusus wanita berangkat dari Stasiun KA Gambir menuju Stasiun KA Tanjung Priok. "Acara festival di stasiun Tanjung Priok, komunitas berangkat dari Stasiun Gambir menuju Stasiun Tanjung Priok dengan delapan rangkaian gerbong," kata Arie Budiman.

Tiap-tiap gerbong akan diisi oleh komunitas Tour Leader Cendrawasih, tim sepeda, sekolah Yayasan Tuna Jakasampurna, Komunitas Jelajah Budaya, Mahasiswa Fakultas Seni Rupa IKJ, ASITA, Pramuka Museum Bahari, Komunitas Edan Sepur, dan masyarakat umum lainnya.

Lebih kurang 550 orang akan diikutsertakan pada kegiatan tersebut. "Kami ingin dengan festival ini, semakin banyak orang sadar bahwa di kota Jakarta ada wisata kota dengan KA. Ini merupakan wisata yang menarik," ujarnya.

Sementara itu, menurut Erna Danu Ningrat ketua Aosisasi Pariwisata DKI Jakarta, dengan rencana tambahan periwisata KA, diharapkan dapat meningkatkan pariwisata yang datang ke Jakarta Utara.

"Kita ingin warga Jakarta, tidak susah-susah dengan adanya stasiun, KA pariwisata. Mau ke tanjungpriok, dengan hanya naik bus," ujarnya. Saat ini, DKI Jakarta ada 68 mal, yang menjadi unggulan pariwisata.

Menurut Eko (37), warga Kampung Bahari, Tanjungpriok, Jakarta Utara, mengatakan, sepinya pengunjung disebabkan warga sekitar stasiun Tanjungpriok, tidak mengetahui adanya festival.

Selain itu juga, festival Kereta Api yang mempromosikan 12 jalur destinasi pesisir Jakarta Utara, yang mempromosikan apa yang menjadi kebanggaan Jakarta Utara, kurang sosialisasi.

"Saya lihat ini, hanya ada stand penjualan makanan saja dan lukisan. Bukan tentang 12 destinasi pesisir dan produk unggulan Jakarta Utara seperti sirup mangrove yang menjadi kebanggaan walikota Jakarta Utara," keritik ayah dua anak tersebut.

(ANT-008)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011