Jakarta (ANTARA News) - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Kamis, berpotensi bergerak variatif, dengan kecenderungan melemah karena belum pulihnya kondisi pasar menunggu keluarnya laporan keuangan 2005. "Minimnya sentimen positif pasar dan pelemahan rupiah terhadap dolar AS diperkirakan masih akan mendorong para investor mengambil posisi jual, sehingga indeks akan bergerak cenderung menurun," kata Alfiansyah, seorang analis sebuah perusahaan sekuritas swasta di Jakarta. Namun di lain pihak, aksi beli selektif terhadap saham-saham tertentu yang dinilai memiliki prospek bagus dan berpeluang meningkat serta saham-saham blue chips yang belakangan ini telah melemah, diperkirakan akan menahan penurunan indeks lebih lanjut, katanya. Penurunan indeks lebih lanjut juga diperkirakan akan tertahan oleh kinerja bursa regional yang mengalami "rebound", menyusul penurunan harga minyak dunia untuk pertama kalinya dalam empat hari perdagangan, tambahnya. Pada perdagangan kemarin, indeks ditutup melemah 4,839 poin atau turun 0,39 persen menjadi 1.231,25 dengan volume transaksi di pasar reguler mencapai 1,136 miliar saham dan nilai transaksi Rp1,038 triliun. Jumlah saham yang turun mencapai 70 saham sedangkan jumlah yang naik hanya 47 saham, sementara 64 saham tidak mengalami perubahan harga. Saham yang mengalami kenaikan terbesar adalah Semen Gresik Tbk naik Rp350 (1,51%) ke posisi Rp23.550, Samudera Indonesia Tbk naik Rp300 (3,06%) menjadi Rp10.100, Gudang Garam naik Rp200 (1,87%) ke posisi Rp10.900, International Nickel Indonesia Tbk naik Rp200 (1,38%) menjadi Rp14.700 dan Perusahaan Gas Negara Tbk naik Rp200 (1,96%) menjadi Rp10.650. Sementara saham yang mencetak rugi terbesar adalah Aqua Golden Mississipi Tbk turun Rp10.000 (-12,50%), Merck Indonesia Tbk menyusut Rp500 (-2,27%) menjadi Rp21.500, Indosat Tbk turun Rp250 (-4,63%) menjadi Rp5.150, Hero Tbk turun Rp100 (-1,65%) menjadi Rp5.950 dan Berlian Laju Tanker Tbk turun Rp80 (-5,80%) ke posisi Rp1.300. (*)

Copyright © ANTARA 2006