New York (ANTARA News) - Harga minyak bergerak lebih rendah pada Senin di tengah ketakutan utang global, karena anggota parlemen AS tampaknya sangat tidak mungkin menyetujui bagaimana memotong defisit pemerintah yang menganga dan para pemimpin Eropa bergulat dengan krisis utang.

Harga minyak New York berada di bawah tekanan dari "ketidakpastian mengenai sistem keuangan di Eropa dan di sini di Amerika Serikat, dengan kegagalan supercommittee Kongres serta peringatan Moody`s tentang utang Prancis dan bank-bank Prancis," kata John Kilduff, seorang analis di Again Capital, lapor AFP.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Januari, jatuh 75 sen menjadi ditutup pada 96,92 dolar AS per barel.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Januari menetap di 106,88 dolar AS per barel, turun 68 sen dari tingkat penutupan Jumat.

Yang disebut "supercommittee" enam Demokrat dan enam Republik bertugas membuat setidaknya 1,2 triliun dolar AS pada pengurangan defisit pemerintah secara luas diperkirakan mengumumkan kegagalan mereka pada Senin.

Panel khusus seharusnya untuk datang dengan rencana 10-tahun pada Rabu.

Supercommittee "telah terpecah dalam permainan menyalahkan karena partisan besar terus terbelah," kata Phil Flynn dari PFGBest.

"Ketidakpastian yang berkelanjutan membebani saham serta harga minyak."

Sementara itu, eskalasi krisis utang zona euro tampak lebih mungkin untuk menjerat Prancis, ekonomi terbesar kedua blok itu.

Lembaga pemeringkat Moody`s, Senin memperingatkan bahwa peningkatan dalam biaya pinjaman pemerintah Prancis, memperlambat pertumbuhan dan krisis utang zona euro mengancam peringkat kredit triple-A yang didambakan negara itu, menggetarkan pasar.

Kerusuhan politik di Mesir, di mana pemrotes bentrok dengan pihak berwenang untuk ketiga hari berturut-turut, mengangkat kekhawatiran tentang penularan di wilayah kaya minyak, analis JPMorgan Global Energy Strategy mengatakan.

"Transisi politik menuju demokrasi Mesir telah melambat dan orang-orang menuntut langkah cepat untuk demokrasi. Untuk minyak, pusat kekhawatiran terbesar pada apakah situasi keamanan Libya akan terlihat memburuk, meskipun bisa dibilang perubahan di Suriah dan Mesir lebih penting untuk stabilitas regional," kata mereka. (A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011