Tapaktuan (ANTARA News) - Jumlah warga Aceh yang masih tunaaksara atau buta huruf hingga 2011 mencapai 82.216 orang atau 1,48 persen dari 4 juta lebih jumlah penduduk provinsi itu, kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Aceh Bakhtiar.

"Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2011 masih banyak masyarakat Aceh yang masih tunaaksara sehingga perlu penanganan yang lebih intensif untuk mengurangi jumlah tersebut," kata Bakhtiar di Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan, Rabu.

Menurutnya, Pemerintah terus berupaya meminimalkan jumlah warga yang masih tunaaksara itu yang diharapkan tuntas hingga 2015.

"Tidak hanya di Aceh, angka tunaaksara pada 2011 yang berusia di atas 15 tahun di seluruh Indonesia mencapai 8,3 juta jiwa atau 5,03 persen," kata Bakhtiar seusia peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) ke-46 tingkat Provinsi Aceh di pusat ibu kota Kabupaten Aceh Selatan, Tapaktuan.

Peringatan HAI ke-46 tersebut dibuka Gubernur Aceh Irwandi Yusuf yang diwakili Asisten III Sekretariat Pemerintah Provinsi Aceh Ridwan Hasan di Lapangan Naga Tapaktuan.

Ketua pelaksana peringatan HAI ke-46 Safli Alian mengatakan kegiatan yang akan berlangsung hingga 25 November mendatang itu diikuti 1.350 peserta dari 23 Kabupaten/kota di Provinsi Aceh.

Selain menggelar atraksi kesenian tradisional dari berbagai daerah di provinsi paling ujung barat pulau Sumatera itu, panitia juga menggelar festival pendidikan anak usia dini dan pameran kerajinan rakyat di reklamasi pantai.

"Pergelaran ini bertujuan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya membaca dan menulis dan berharap dapat mengurangi jumlah penderita tuna aksara khususnya di Aceh Selatan yang diperkirakan mencapai 4.000 jiwa," katanya menambahkan. (IRW/Z002)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011