Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Tigor Tanjung mengatakan pihaknya masih menunggu petunjuk Komite Olimpiade Indonesia (KOI) terkait nasib Eki Febri Erawati di SEA Games Hanoi, Vietnam.

Eki Febri terancam batal berlomba pada pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara edisi ke-31 tersebut setelah hasil Delegation Registration Meeting di Hanoi, Selasa (3/5), nomor tolak peluru putri tidak diperlombakan karena kekurangan peserta.

"Peserta hanya Indonesia dan Thailand. Kami masih menunggu petunjuk dari KOI terkait keberangkatan Eki," kata Tigor Tanjung kepada ANTARA, Rabu.

Seperti diberitakan ANTARA sebelumnya, tolak peluru putri dan lontar martil putra dari cabang olahraga atletik, serta bola tangan pantai putri hanya diikuti masing-masing dari dua negara. Jumlah tersebut kurang dari ketentuan yakni tiga negara peserta.

Tolak peluru putri hanya diikuti Indonesia dan Thailand. Sementara lontar martil putra hanya Thailand dan Malaysia yang ikut serta. Adapun bola tangan pantai putri hanya Vietnam dan Thailand yang ambil bagian.

Tigor pun menyayangkan jika benar tolak peluru hanya diikuti dua negara. "Saya menyayangkan kenapa Vietnam tidak menurunkan wakilnya," kata Tigor menambahkan.

Untuk diketahui, tolak peluru adalah bagian dari cabang olahraga atletik yang dilombakan di Olimpiade sejak 1896 di Athena, Yunani.

Adapun dengan adanya pembatalan perlombaan tolak peluru putri merugikan Indonesia. Sebab, wakil yang akan tampil yakni Eki Erawati Febri adalah atlet yang memiliki potensi menyumbang medali.

Eki adalah peraih emas SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia. Kemudian pada SEA Games edisi sebelumnya 2019 di Filipina, dia meraih medali perak.

Baca juga: Tiga nomor lomba SEA Games Vietnam dibatalkan karena kurang peserta
Baca juga: Ribuan orang rela antre semalaman demi tiket Indonesia U-23 vs Vietnam
Baca juga: Timnas dayung langsung ke Vietnam sepulang dari Belanda

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2022