Akibat kekurangan tenaga pelaut kami terpaksa mendatangkan tenaga-tenaga tersebut dari luar.
Pontianak (ANTARA News) - Provinsi Kalimantan Barat, saat ini masih kekurangan tenaga pelaut atau orang yang bisa dipekerjakan di kapal-kapal pengangkut barang, kata Ketua DPC Indonesian National Shipowners Association (INSA) atau persatuan pengusaha perusahaan pelayaran niaga nasional Indonesia, Kota Pontianak Rosyidi Usman.

"Akibat kekurangan tenaga pelaut kami terpaksa mendatangkan tenaga-tenaga tersebut dari luar," kata Rosyidi Usman saat menghadiri rapat anggota cabang INSA di Pontianak, Rabu.

Ia berharap, Pemerintah Kota Pontianak dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menyediakan atau membangunan sekolah dibidang pelayaran sehingga kekurangan tenaga pelaut bisa dipenuhi dari lokal.

"Paling tidak para tamatan setingkat SMA tidak lagi menganggur karena sulitnya mencari pekerjaan, kalau sudah dibangun SMK Pelayaran di Kota Pontianak maka kebutuhan itu dapat dipenuhi dari sini," ujarnya.

Apalagi saat ini, menurutnya, Kota Pontianak sedang mengalami pertumbuhan dibidang ekonomi yang cukup pesat. "Hal itu bisa kita lihat dari meningkatnya aktivitas bongkar muat barang di Pelabuhan Pontianak baik yang dilakukan oleh kapal motor antar pulau dan internasional," kata Rosyidi.

Dalam kesempatan itu, Ketua DPC INSA Kota Pontianak berharap, ada investor yang mau menanamkan investasinya untuk membangun pelabuhan umum di kota itu.

"Pelabuhan umum sangat penting dibangun di Kota Pontianak sebagai tempat bongkar muat barang yang akan masuk ke kota itu karena kalau mengandalkan Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II Kalbar akan sulit berkembang," katanya.

Dengan kondisi keterbatasan lahan dan sarana yang dimiliki Pelindo II maka setiap kapal yang akan melakukan bongkar muat barang paling tidak harus antre sekitar seminggu, ujarnya.

"Akibat lamanya antre maka biaya yang harus kami keluarkan cukup tinggi sehingga perlu alternatif lain, seperti dibangunnya pelabuhan umum yang standar guna memenuhi kebutuhan tersebut," kata Rosyidi.

Sementara itu, Wali Kota Pontianak Sutarmidji menyatakan, saat ini Pemerintah Kota Pontianak sudah membangun SMK Pelayaran yang mulai tahun ajaran 2010/2011 menerima siswa.

"SMK Pelayaran saat ini sudah mendidik sekitar 30 siswanya yang semua siswanya dari masyarakat Kota Pontianak," ujarnya.

Ia menjelaskan, untuk sementara ini, SMK Pelayaran memfokuskan menerima siswa dari dalam kota dulu karena untuk membangunan SMK itu membutuhkan dana yang sebesar atau sekitar Rp35 miliar dari APBD Kota Pontianak.

"Insya Allah tahun depan para siswa SMK Pelayaran itu sudah siap pakai sehingga kebutuhan tenaga pelaut oleh kapal-kapal besar bisa dipenuhi dari alumni SMK tersebut," ujar Sutarmidji.

(A057)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011