Semarang (ANTARA News) - Pebulu tangkis tunggal putri Djarum Kudus, Febby Angguni, menantang pemain Jepang Mayu Sekiya pada babak pertama pada kejuaraan bulu tangkis Proton Malaysia International Challenge 2011 di Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia.

Ketua PB Djarum Kudus Yoppy Rosimin ketika dihubungi ANTARA dari Semarang, Rabu, mengatakan, pemain Jepang tersebut bukan atlet sembarangan tetapi memiliki segudang prestasi yang patut diwaspadai.

Mayu Sekiya adalah runner up "Austrian International Challenge" dan "Swedish International 2011". "Ciri khas permainan pebulu tangkis Jepang adalah ulet sehingga Febby jangan banyak melakukan kesalahan sendiri," katanya.

Jika mampu melewati Mayu, Febby bakal bertemu dengan pemenang antara unggulan kedelapan, Thiline Jayasinghe (Srilanka) melawan Sonia Cheah (Malaysia).

Tunggal putri Malaysia tersebut adalah semifinalis Thailand International Series 2011. "Febby belum pernah bertemu dengan ketiga pebulu tangkis tersebut baik Mayu Sekiya atau Sonia, atau Thiline Jayasinghe," katanya.

Sementara itu tunggal putri Djarum Kudus lainnya, Yeni Asmarani bakal bertemu pemain Vietnam, Le Huyen Thu pada babak pertama.

Jika menang bakal bertemu pemenang antara Sylvia Kavita Kumares (Malaysia) melawan unggulan kelima dari Jepang, Sayaka Takahashi.

Menurut dia, meskipun baru tahun ini difokuskan pada nomor tunggal, Sayaka pernah mengalahkan Fu Mingtian (Singapura), Tse Ying Tsuet (Hong Kong), dan Aprilia Yuswandari (Indonesia).

Selain Febby dan Yeni, Indonesia memiliki dua pemain unggulan yaitu Bellaetrix Manuputy (unggulan keenam) dan Hera Desi Ana Rachmawati (unggulan ketujuh).

Bellaetrix adalah semifinalis Indonesia Open Grand Prix Gold bakal bertemu tunggal China Taipe, Chi Ya Cheng di babak pertama, sedangkan Hera yang juga semifinalis Vietnam Challenge 2011 bakal bertemu Ya Ching Su (China Taipe).

Pada kejuaraan berhadiah total 15 ribu dolar Amerika Serikat tersebut, Indonesia menurunkan 13 pemain di antaranya adalah Mega Cahya Purnama Lestari, Ruselly Hartawan (juara sirkuit nasional di Semarang).
(T.H015/B/A016) 

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011