Surabaya (ANTARA News) - Peneliti Bahasa Jawa dari Australia, Suriname (Amerika Selatan), Malaysia, dan Belanda akan mengikuti Kongres Bahasa Jawa ke-5 di Surabaya pada 27-30 November.

"Mereka akan menghadiri Kongres Bahasa Jawa V di Surabaya yang dibuka Mendikbud Mohammad Nuh pada 27 November malam," kata anggota panitia bidang dokumentasi, informasi, dan publikasi kongres tersebut, Aryo Tumoro di Surabaya, Kamis.

Menurut dia, peserta KBJ-5 mencapai 600 orang, namun pembukaan akan dihadiri sekitar 1.200 orang. Mereka terdiri atas sinden, guru dan dosen/akademisi, mahasiswa, pengarang, budayawan, sastrawan, instansi, dan elemen lainnya.

"Para peserta akan dibagi dalam lima komisi yang membahas 50 makalah yang merupakan makalah terpilih dari 108 makalah yang diterima panitia, namun ada juga 25 makalah yang dimasukkan prosiding, di antaranya makalah peneliti dan pejabat," tuturnya.

"Sastra Jawa seperti tembang macapat, ilir-ilir Sunan Kalijogo, dan juga dolanan Jawa serta pengembangan Bahasa Jawa di kalangan gereja (Katolik) dan pesantren (Islam) juga akan dikaji dalam KBJ-5, termasuk pemasyarakatan Bahasa Jawa melalui media `online` (dalam jaringan)," ujarnya, menjelaskan.

Ia menambahkan pelaksanaan KBJ sudah berlangsung lima kali yakni KBJ-1 dilaksanakan di Semarang (Jateng), KBJ-2 di Batu (Jatim), KBJ-3 di Yogyakarta, KBJ-4 di Semarang (Jateng), dan KBJ-5 di Surabaya (Jatim).
(E011)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011