Semua biaya untuk latihan, kostum, dan berangkat, berasal dari kantong sendiri, ditambah beberapa sponsor yang mendukung keberangkatan kami
Jakarta (ANTARA News) - Indonesia mengirim sebuah tim beranggotakan 17 atlet untuk siap berkompetisi di ajang Kejuaraan Dunia ke-6 Cheerleading Dunia yang digelar di Hong Kong Coliseum, Hong Kong pada 26-27 November 2011.

Timnas Indonesia akan mengikuti nomor Cheer Mixed (pria dan wanita) dengan durasi tampil selama 2,5 menit.
Timnas Indonesia yang dipimpin oleh Presiden Indonesian Cheerleading Community (ICC) Oki Trihartomo berangkat menuju Hong Kong dari Bandara Soekarno-Hatta pada Kamis pagi.

Walaupun minim dukungan pemerintah dan kalangan swasta, timnas Indonesia itu tetap optimistis dapat berprestasi memberi yang terbaik bagi kejayaan bangsa.

"Kami siap tempur. Kami sudah menggelar audisi sejak Oktober 2010. Kemudian kami menetapkan anggota tim sekitar April 2011. Kami terus berlatih hingga H-1," kata Oki di Jakarta kepada Antara News, Kamis.

Dalam kategori Cheer Mixed, Indonesia akan bersaing dengan 11 negara, antara lain Hong Kong, Jepang, Taiwan, Thailand, Singapura, Filipina, Ekuador, Jerman dan Rusia.

Di atas kertas, walaupun tidak pasang target apapun, setidaknya timnas Indonesia dapat masuk dalam sembilan besar, bahkan kemungkinan terbaik dapat menyabet peringkat lima, kata Oki mengungkapkan.

Ketika menjawab pertanyaan soal kekuatan lawan, ia mengatakan, "skill" lawan umumnya lebih tinggi ketimbang timnas Indonesia. Dari pengamatan, negara peserta lainnya umumnya belum mumpuni menunjukkan teknik dasar cheerleading. "Sisi teknik dasar ini yang kami genjot agar kami dapat bersaing dengan mereka," katanya.

Menghadapi kejuaraan dunia Cheerleading 2011 yang akan diikuti oleh 30 negara itu, ia menyatakan kendala teknis untuk timnas Indonesia adalah faktor fisik orang Indonesia yang berbadan kecil dibandingkan dengan tim Eropa, atau Thailand dan Singapura.

Kendala lainnya, minimnya dasar pendidikan gymnastic yang nota bene merupakan modal penting bagi cheerleader di Indonesia. "Kedua hal tersebut menjadi vital, sehingga sulit bagi kita mencoba skill-skill yang lebih sulit," katanya.

Kendala non-teknis, adalah mengumpulkan anggota tim. Ketujuh belas atlet itu bukanlah atlet profesional, melainkan berasal dari kalangan pelajar, mahasiswa, pegawai kantor dan pelatih Cheerleader.

Kendala lainnya, baik pemerintah maupun kalangan swasta belum memberi dukungan sepenuhnya khususnya bidang pendanaan. "Semua biaya untuk latihan, kostum, dan berangkat, berasal dari kantong sendiri, ditambah beberapa sponsor yang mendukung keberangkatan kami," kata Oki mengungkapkan.

Sejak Februari 2005, ICC resmi menjadi anggota dari Federasi Cheerleading Dunia (International Federation of Cheerleading, IFC). Misi IFC menjadikan cheerleading sebagai salah satu cabang olah raga yang diakui seluruh dunia.

Kejuaraan Dunia Cheerleading telah diselenggarakan sebanyak lima kali, di Tokyo (2001), Manchester, UK (2003), Tokyo (2005), Helsinki, Finlandia (2007), Bremen, Jerman (2009). Indonesia kali pertama ikut kejuaraan dunia itu pada 2009, dengan mengirim satu tim Female Group Stunt beranggotakan lima orang.
(A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011