Palangka Raya (ANTARA News) - Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Ir H Achmad Diran mengatakan bahwa Kalteng masuk dalam tiga besar penghasil CPO di Indonesia, namun kontribusi bisnis itu terhadap daerah masih minim bagi daerah.

"Walaupun Kalteng masuk tiga besar penghasil CPO di Indonesia, hal itu masih belum membanggakan bagi daerah. Karena keberadaan perusahaan sawit di Kalteng belum memberikan kontribusi bagi daerah," kata H Acmad Diran saat melakukan pertemuan dengan pengusaha pertambangan, perkebunan, kehutanan dan bidang kontruksi di Hotel Aquarius, Kamis.

Kontribusi yang diharapkan dari perusahaan sawit itu, menurut mantan Bupati Barito Selatan ini, seperti membantu pemerintah dalam hal perbaikan infrastruktur dan fasilitas masyarakat lainnya di sekitar kegiatan mereka.

"Dana untuk perbaikan jalan sangat terbatas dari APBN, terutama sekali untuk jalan negara. Sementara jalan yang digunakan sebagian perusahaan sawit ada yang menggunakan jalan negara," ujarnya.

Begitu juga dengan kekuatan jalan negara yang ada sekarang ini, sebut dia, hanya mampu menahan beban maksimal delapan ton, sementara angkutan kelapa sawit diduga melebihi kekuatan jalan yang ada.

"Dengan melebihi kekuatan badan jalan, maka kondisi jalan cepat rusak. Untuk itu keberadaan perusahaan sawit di Kalteng juga diharapkan memberikan kontribusi pada pendapatan daerah dalam bentuk bagi hasil, hingga saat ini Kalteng belum kebagian," ucapnya.

Berdasarkan kenyataan, jelas dia, produksi CPO di Kalteng pertahunnya mencapai 2,5 juta ton, namun dari segi pajak Kalteng tidak mendapatkan apa-apa dari hasil produksi CPO tersebut. Hal seperti ini kedepannya perlu ada perhatian pemerintah pusat untuk memberikan bagi hasil dari sektor perkebunan.

"Tidak hanya itu saja, keberadaan perusahaan sawit juga diharapkan memberikan kontribusi bagi kemajuan daerah, baik dibidang pendidikan maupun kesehatan melalui program CSR," tegasnya.

Selama ini, program CSR dari perusahaan sawit di Kalteng masih belum dirasakan, padahal sangat diperlukan oleh masyarakat yang berada di sekitar perkebunan.

(ANTARA)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011