Hujan disertai angin kencang terjadi sekitar pukul 15.00 WIB yang menyebabkan beberapa kerusakan seperti atap rumah terbang
Yogyakarta (ANTARA) - Angin kencang disertai hujan lebat menyebabkan belasan rumah mengalami kerusakan pada atap dan tercatat satu rumah roboh serta sejumlah pohon tumbang di wilayah Kecamatan Umbulharjo Yogyakarta, Kamis sore.

“Hujan disertai angin kencang terjadi sekitar pukul 15.00 WIB yang menyebabkan beberapa kerusakan seperti atap rumah terbang, ada juga rumah yang roboh serta pohon tumbang. Sebagian besar kerusakan adalah atap rumah terbang,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Yogyakarta Nur Hidayat di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, kebutuhan utama untuk penanganan awal terhadap kerusakan yang disebabkan bencana hidrometeorologi tersebut adalah terpal untuk menutupi kerusakan pada atap.

Baca juga: BMKG catat 18.999 kali petir menyambar wilayah Kupang selama April

Meskipun demikian, Nur Hidayat memastikan tidak ada korban jiwa dari peristiwa tersebut.

“Warga yang rumahnya mengalami kerusakan cukup berat, untuk sementara mengungsi ke rumah saudara mereka,” katanya.

BPBD Kota Yogyakarta mencatat satu rumah semi permanen yang berada di Miliran roboh.

Baca juga: BMKG imbau warga waspadai angin kencang yang bersifat kering di NTT

Sedangkan untuk pohon yang tumbang dan menutup akses jalan, lanjut Nur, langsung ditangani oleh petugas sehingga tidak terlalu lama mengganggu arus lalu lintas.

Ia pun mengingatkan masyarakat untuk tetap mewaspadai perubahan cuaca secara mendadak karena berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi.

Sementara itu, Camat Umbulharjo Rajwan Taufik mengatakan langsung melakukan koordinasi dengan BPBD Kota Yogyakarta dan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan untuk penanganan kerusakan akibat angin kencang di wilayahnya.

Baca juga: Yogyakarta lakukan pengawasan acak prokes tempat wisata

“Sebelumnya, tindakan awal juga sudah dilakukan langsung oleh warga dan aparat kelurahan dan Kampung Tangguh Bencana (KTB) yang ada di wilayah setempat,” katanya.

Berdasarkan perkiraan BMKG, awal musim kemarau di DIY terjadi pada Mei dengan puncak musim kemarau terjadi pada Juli dan Agustus dengan sifat hujan selama kemarau pada umumnya di atas normal kecuali untuk beberapa wilayah tertentu seperti Sleman bagian timur dan selatan, Bantul bagian timur dan Gunung Kidul bagian utara diperkirakan hujan bersifat normal.

Baca juga: Yogyakarta buka gerai vaksinasi dan tes antigen di dua posko Lebaran

Baca juga: Taman Pintar Yogyakarta akan kembali buka hari kedua Lebaran

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022