Jakarta (ANTARA News) - Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) akan memperjuangkan agar dalam pembahasan Rancangan Undang-Undang Pemilihan Presiden partai yang lolos ambang batas atau parliamentary threshold (PT) bisa mencalonkan sendiri capres dan cawapresnya.

"Yang paling penting dan krusial itu adalah pembahasan RUU Pilpres. Partai Gerindra akan memperjuangkan agar partai yang lolos PT boleh mencalonkan capres dan cawapres sendiri, tidak harus 20 persen seperti Pilpres 2009 lalu," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat.

Menurut dia, persyaratan 20 persen untuk mengusung capres dan cawapres karena adanya konspirasi politik dari partai-partai besar untuk menjegal capres lain.

"Ini membahayakan proses rekrutmen kepemimpinan nasional. Karena mereka menginginkan adanya oligarki kekuasaan dan hal itu harus dihapus," ujar Fadli.

Ketika ditanya, apakah Partai Gerindra juga mendekati ipar Presiden SBY, Pramono Edhie sebagai cawapresnya Prabowo Subianto seperti yang dilakukan oleh Partai Golkar. Fadli menyatakan, keinginan tersebut masih terlalu jauh dan belum dibahas sama sekali di internal partai

"Belum nyampe kesitu. Tapi siapapun mempunyai peluang. Asal bisa menambah dukungan, itu yang menjadi kriteria Partai Gerindra. Tak hanya itu saja, juga harus sejalan dengan visi misi Partai Gerindra. Belum terseleksi sih. Masih terlalu dini untuk bicara siapa pendamping Prabowo," kata Fadli Zon.(zul)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011