"Karena hal itu bisa menjadi tidak relevan lagi pada masa ketika peserta didik menjalani kehidupan mereka sendiri," kata Milton di Sintang, Sabtu.
Menurutnya, seorang guru yang baik akan menjelaskan sesuatu kepada muridnya sehingga menjadi paham terhadap pelajaran yang disampaikan.
"Tetapi guru yang hebat adalah guru yang mampu menginspirasi dan memotivasi muridnya, sehingga bisa berbuat sesuatu yang baik dengan kemampuannya sendiri," kata Milton.
Dia kemudian mengulas soal peran keteladanan seorang guru dimana harus bisa memposisikan diri sebagai sumber keteladanan sehingga bisa menjadi sumber inspirasi bagi kemajuan pendidikan.
"Yang penting juga saya lihat adalah kemampuan membentuk karakter peserta didik tidak boleh terabaikan, tugas tersebut adalah satu kesatuan dalam pelaksanaan tugas seorang guru" ujarnya.
Pada dasarnya, lanjut Milton, tugas dunia pendidikan adalah membentuk kepribadian yang unggul dan mulia, serta mampu mengajarkan pengetahuan dan keterampilan kepada para peserta didiknya dengan baik.
"Kemampuan tersebut hanya dimiliki oleh sedikit orang yang berbakat, berhasrat, dan berkemampuan lebih menjadi pendidik," jelasnya.
Sebagai sebuah organisasi, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), kata Milton, lahir dengan napas dan latar belakang perjuangan kebangsaan dalam rangka mempertahankan dan menyempunakan kehidupan bernegara.
"Kondisi ini menjadikan PGRI sebagai organisasi profesi memiliki peran strategis dalam mewarnai pembangunan pendidikan kita," kata dia.
Dengan latar belakang itu, Milton yakin dan percaya bahwa PGRI akan terus berperan aktif dalam mewujudkan guru Indonesia yang berperan untuk mengembangkan karakter bangsa.
"Saya yakin pendidikan kita akan sangat berperan dalam membangun bangsa yang berkarakter dan bermartabat," kata Milton. (ANT-172/T011)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011
