Makkah (ANTARA News) - Jamaah haji Indonesia yang wafat hingga Sabtu (26/11) pukul 08.12 waktu Arab Saudi (WAS) atau pukul 12.12 WIB mencapai 444 orang, dengan jumlah terbanyak disebabkan penyakit sistem sirkulasi pernafasan sebanyak 290 orang.

"Jamaah yang wafat sebanyak itu terdiri atas jamaah haji reguler 417 orang, dan haji khusus atau ONH plus 27 orang," kata Kepala Seksi Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama Evi Al Hudhori di Mekkah, Sabtu.

Menurut dia, penyakit yang diderita terbanyak lain yang menyebabkan jamaah wafat adalah sistem pernafasan sebanyak 111 orang, penyakit darah dan organ pembuluh darah 13 orang, penyakit infeksi dan parasit serta penyakit endokrin nutrisi dan metal masing-masing sembilan orang, serta penyakit neoplasma lima orang.

Jamaah wafat, kata Evi, terbanyak berasal dari Embarkasi Surabaya mencapai 83 orang, diikuti Embarkasi Solo 78 orang, Embarkasi Bekasi 51 orang, Embarkasi Jakarta 48 orang, serta Embarkasi Makassar 30 orang.

Usia jamaah yang wafat, terbanyak adalah diatas 60 tahun mencapai 327 orang, usia 50-59 tahun sebanyak 95 orang, usia 40-49 tahun 20 orang, serta udia di bawah 40 tahun dua orang.

"Jika dilihat dari lokasi wafat maka jamaah wafat di Mekkah terbanyak yaitu 348 orang, di Madinah 49 orang, di Mina 25 orang," kata Evi.

Jamaah wafat juga ada yang di Jedah 12 orang serta di Arafah enam orang, tapi ada juga yang wafat saat dalam perjalanan dari Indonesia menuju Arab Saudi sebanyak empat orang.

Kepala Daerah Kerja Mekkah Arsyat Hidayat mengatakan, banyaknya jamaah wafat antara lain disebabkan usia jamaah yang sudah lanjut usia karena memang tahun ini saat Indonesia dapat tambahan kuota haji, diprioritaskan untuk jamaah di atas 60 tahun.

Menurut dia, ibadah haji memang membutuhkan fisik yang prima sehingga cukup meletihkan, sehingga bagi jamaah yang usia lanjut banyak yang sakit.

"Tahun ini memang banyak jamaah usia lanjut yang menunaikan ibadah haji," kata Arsyat.

Evi mengatakan pula, jamaah haji Indonesia yang sampai saat ini sudah kembali ke Tanah Air mencapai 100.770 orang atau 50,46 persen dari total jamaah haji yang akan tiba di Indonesia sebanyak 199.693 orang.

Jamah terbesar yang sudah tiba di Tanah Air terbanyak mendarat di Debarkasi SUB (Surabaya) 19.146 orang, Debarkasi SOC (Solo) 17.581 orang, serta Debarkasi JKS (Bekasi) 17.029 orang.

Selain itu juga Ddebarkasi JKG (DKI Jakarta) 9.997 orang, Debarkasi BTH (Batam) 6.705 orang serta Debarkasi UPG (Makassar) 6.472 orang.

Dia mengatakan, saat ini masih terdapat 52.223 orang jamaah haji Indonesia yang berada di Madinah dan ada 37.844 orang yang berada di Makkah.

Khusus untuk jamaah yang ada di Madinah, mereka diarahkan untuk melakukan Arbain dan setelah sekitar sembilan hari di Madinah akan dipulangkan ke Tanah Air.

"Sedangkan, jamaah haji Indonesia yang masih ada di Makkah dan belum ke Arbain secara bertahap akan diberangkatkan ke Madinah dan selanjutnya juga akan kembali ke Tanah Air," kata Evi.
(T.A025/M026)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011