Temanggung (ANTARA News) - Para pendaki Gunung Sindoro di perbatasan Kabupaten Temanggung dan Wonosobo, Jawa Tengah, pada malam 1 Suro (Muharam), Sabtu, diimbau tidak turun ke kawasan kawah Jolotundo karena dikhawatirkan terjadi semburan asap solfatara.

Asper Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Perum Perhutani Temanggung, Juni Djunaedi, di Temanggung, Sabtu, mengatakan, ritual pendakian di Gunung Sindoro dan Sumbing pada malam 1 Suro tidak dilarang, namun khusus bagi pendaki di Gunung Sindoro diharapkan tidak turun ke bagian kawah.

"Boleh saja masyarakat mendaki sampai puncak Sindoro, tetapi jangan turun ke wilayah kawah, karena di dinding kawah tersebut beberapa waktu lalu keluar asap solfatara," katanya.

Pada malam 1 Suro biasanya ratusan orang dari berbagai daerah melaksanakan ritual mendaki Gunung Sindoro maupun Sumbing.

"Malam 1 Suro tahun ini kemungkinan lebih banyak masyarakat mendaki Gunung Sindoro karena sekalian ingin melihat kondisi kawah Jolotundo yang sebenarnya," katanya.

Gunung Sindoro dengan ketinggian 3.150 meter di atas permukaan air laut yang telah lama "tidur" ini, pada akhir Oktober 2011 sempat mengeluarkan asap solfatara pada enam titik dinding kawah.

Ia mengatakan, pada malam 1 Suro, Perhutani akan menyiapkan sejumlah petugas di jalur pendakian Pager Gunung dan Kledung.

"Kami telah meminta petugas dari Resor Pemangku Hutan Kecepit dan Kwadungan untuk siaga di jalur pendakian Pager Gunung (Sumbing) dan Kledung (Sindoro)," katanya.

Selain dari Perhutani, katanya, juga ada petugas dari Polres Temanggung dan tim SAR Kabupaten Temanggung bersiaga di jalur pendakian. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011