Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto menegaskan agar semua pihak tidak terprovokasi oleh semua bentuk gerakan terkait persoalan di Papua terutama menjelang HUT OPM pada 1 Desember.

"Jangan sampai terprovokasi, itu `message`-nya...," katanya, dalam obrolan dengan ANTARA di Jakarta, Selasa petang.

Djoko mengatakan berbagai gerakan agar konflik di Papua berlanjut terus berkembang termasuk dengan menyebarkan isu penggeledahan terhadap warga dan mahasiswa asal Papua di luar Papua.

"Tidak ada kebijakan untuk itu. Itu hanya `move` sekelompok dan pihak tertentu yang ingin konflik di Papua terus terjadi. Jadi, jika ada operasi yustisi terhadap warga atau mahasiswa asal Papua jangan lalu dikaitkan dengan konflik, kerusuhan dan lainnya," katanya.

Djoko meminta klarifikasi tentang adanya ancaman terhadap warga dan mahasiswa asal Papua di beberapa termasuk Jakarta.

"Di mana itu terjadi, siapa yang mengancam, menggunakan apa ancamannya, harus diklarifikasi dengan benar jangan sampai membuat orang terprovokasi dan suasana menjadi tidak kondusif," ujar Menko Polhukam.

Ia menambahkan, "ingat sms-sms yang beredar saat Ambon rusuh,".

"Jadi, semua itu memang `move-move` yang sengaja dibuat. Baik Panglima TNI maupun Kapolri, telah menegaskan bahwa tidak ada kebijakan untuk mengancam warga dan mahasiswa asal Papua dimana pun berada, termasuk menjelang 1 Desember," kata Djoko.


Kondusif

Sementara situasi keamanan di Papua dilaporkan relatif kondusif menjelang peringatan HUT OPM pada 1 Desember.

"Situasi keamanan relatif kondusif... masyarakat melakukan aktivitas seperti biasa...," kata seorang aparat keamanan yang enggan disebut identitasnya.

Sementara Kepala Polri Jenderal Pol Timur Pradopo mengatakan pihaknya telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi terkait peringatan HUT OPM.

Pihaknya juga akan memantau seluruh rangkaian kegiatan peringatan HUT OPM.
(T.R018/A023)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011