Surakarta (ANTARA News) - Isak tangis keluarga menyambut kedatangan jenazah Didik Teranghono (27), warga Surakarta (Solo), Jawa Tengah, yang menjadi korban meninggal tragedi runtuhnya Jembatan Kutai Kartanegara.

Berdasarkan pantauan di rumah duka di Joyotakan RT 3 RW 4 Kecamatan Serengan, jenazah Didik datang pada Rabu sekitar pukul 09.15 WIB dengan dibawa dengan mobil ambulans dari Bandara Adi Sucipto Yogyakarta dan langsung disambut puluhan keluarganya.

Ayah Didik, Joko Raharjo, yang mengawali rombongan jenazah nampak terpukul dan berurai air mata dengan dipapah dua pria untuk masuk ke rumah duka.

Salah satu kerabat keluarga Didik, Yunus (56), mengatakan berita kepastian kematian Didik baru diterima keluarga pada Selasa siang setelah Joko Raharjo datang ke Kalimantan dan melihat jenazah anaknya tersebut.

Jenazah Didik, jelas dia, baru ditemukan pada Selasa dini hari sekitar pukul 02.00 WITA dan dipastikan kebenaran identitasnya pada siang harinya setelah ayah Didik melihat jenazah anaknya.

"Waktu itu, Didik memakai baju putih dan celana jeans pendek. Di kelingking kirinya ada cincin," kata dia.

Yunus mengatakan pihak keluarga masih merasa tidak percaya hingga sekarang bahwa anak sulung itu meninggal secara tiba-tiba karena sebelumnya ia sempat berpamitan untuk mengikuti pertandingan final bulu tangkis di Samarinda.

"Didik memang pintar bermain bulu tangkis dan dia menjadi atlet di sana. Pada saat kejadian, Didik dalam perjalanan menuju Samarinda untuk mengikuti pertandingan bulu tangkis," kata dia.

Menurut Yunus, cucu keponakannya itu telah tinggal di Tenggarong sejak lima tahun belakangan dan setiap bulannya mengirimkan uang ke keluarganya.

"Dia memang tulang punggung keluarga. Dia anak yang supel dan ramah. Kami sangat kehilangan," kata dia.

Menurut rencana, jenazah Didik Teranghono akan dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) Grawilan pada Rabu pukul 13.00 WIB.(ANT)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011