Sebaliknya sang Godfather kesulitan membumikan filosofi ini di Old Trafford. Tak ada gegenpressing di United.

Menyatukan tim

Bukan hanya segar, ten Hag juga sudah dua kali mempersembahkan gelar juara Liga Belanda sejak menukangi Ajax pada 2017 dan di ambang menjuarai lagi Eredivisie musim ini. Dia juga membuat Ajax empat kali berturut-turut masuk Liga Champions

Dia juga pelatih Ajax pertama sejak 1997 yang mengantarkan raksasa Belanda itu ke semifinal Liga Champions pada 2018-2019 setelah menghempaskan penguasa Liga Champions, Real Madrid.

Mereka juga menggulingkan Juventus, sebelum menyerah kepada Tottenham Hotspur dalam final.

Dalam beberapa hal, selain bertipikal diktator perfeksionis seperti Busby dan Ferguson, Erik ten Hag juga seorang revolusioner.

Tak hanya Ajax yang dipolesnya, Utrecht yang semua klub gurem pun diubahnya menjadi tim yang disegani di Belanda.

Bagaimana ten Hag merevolusi Utrecht sampai finis urutan kelima dalam musim pertamanya menukangi tim ini dan urutan keempat pada musim 2016–2017sehingga merebut tempat Liga Europa, dilukiskan cermat oleh mantan bek Utrecht, Edson Braahfeid.

Braahfeid mengenang ten Hag sebagai pelatih keras kepala dan memiliki kewenangan luas dalam hampir semua aspek tapi justru dengan kondisi seperti ini dia berhasil mengubah Utrecht menjadi tim hebat.

Dia juga pelatih yang berusaha mengenal betul karakter pemain-pemainnya, tidak cuma keterampilan teknis, sehingga mereka yang masuk skuad memang layak masuk. Cara ini membuat kebijakan transfer pemain menjadi lebih efektif sehingga tak ada pemain baru yang tak bisa dimainkan.

Rangnick pernah secara tidak langsung mengkritik kebijakan MU dalam membeli pemain dengan menyatakan Setan Merah seharusnya membeli pemain yang memiliki DNA yang cocok dengan kebutuhan klub dan yang berani beradu fisik serta agresif.

Erik ten Hag memiliki kemampuan yang disebut Rangnick ini.

"Semua orang tahu bakat dan kualitas pemain-pemainnya, tapi menyelami dalam-dalam dengan melihat seperti apa pemain-pemain itu dan bagaimana memancing mereka mengeluarkan permainan terbaiknya adalah sungguh sulit. Tapi inilah yang dilakukan Ten Hag," kata Edson Braahfeid.

Dalam banyak hal, berdasarkan testimoni sejumlah kalangan mengenai siapa Erik ten Hag yang tak ragu menghardik pemain-pemainnya dari pinggir lapangan jika bermain tak seperti dia inginkan, ten Hag bisa menjadi Alex Ferguson berikutnya.

Dia bisa menjadi diktator baru di Old Trafford yang dapat menyatukan skuad baik di dalam lapangan maupun di ruang ganti pemain. Tetapi dia juga bisa senasib dengan manajer-manajer pasca Sir Alex. Jika yang terakhir ini yang terjadi, maka mungkin sudah waktunya bagi MU untuk mengganti pemilik.


Baca juga: Ralf Rangnick yakin Cristiano Ronaldo bakal bertahan di Man United
Baca juga: Erik ten Hag enggan komentari anjloknya Manchester United
Baca juga: MU inginkan evolusi dari Erik ten Hag, bukan revolusi

Copyright © ANTARA 2022