"Meski ada beberapa insiden, namun masyarakat tetap dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara normal," katanya dalam jumpa wartawan didampingi Kepala Polri Jenderal Pol Timur Pradopo dan Kepala BIN Marciano Norman di Jakarta, Kamis.
Djoko mengemukakan, situasi Papua relatif aman dan terkendali tidak seperti waktu-waktu lalu menjelang peringatan HUT OPM di mana toko-toko tutup, masyarakat diancam akan ada "sweeping" (disisir), TNI dan Polri akan beroperasi secara ketat sehingga masyarakat tidak dapat melakukan kegiatan sehari-hari dengan normal.
"Itu kan tidak terjadi saat ini. Masyarakat tetap dapat melakukan aktivitasnya dengan baik. Artinya masyarakat sudah memiliki daya tahan yang baik terhadap berbagai isu yang bertujuan memperkeruh situasi di Papua," kata Djoko.
Menko Polhukam menegaskan pemerintah telah memerintah aparat baik TNI maupun Polri untuk tetap mengedepankan langkah-langkah persuasif termasuk dalam menyikapi berbagai insiden pada peringatan HUT OPM pada hari ini.
"Pesan kami kepada aparat di Papua adalah lakukan langkah sepersuasif mungkin dan hindari berbagai kegiatan kekerasan. Itu yang selalu kita tekankan pada aparat. Itu sangat jelas perintahnya kepada aparat," ujarnya menekankan.
Djoko menambahkan, "Seharusnya OPM atau kelompok lainnya juga tidak melakukan kekerasan terhadap aparat kita. Jadi ini harus fair (adil)".
Ia mengharapkan semua pihak ke depan tidak lagi melakukan tindakan-tindakan anarkis dan menyerang aparat yang ada.
"Bagaimana pun aparat tidak akan melakukan tindakan jika tidak ada kejadian melanggar hukum atau yang melakukan tindakan anarkis. Aparat justru akan mengawal setiap kegiatan masyarakat asalkan tidak melanggar hukum," tutur Djoko.
Apalagi, lanjut dia, rangkaian kegiatan HUT OPM tidak sekadar dilakukan dengan demonstrasi sambil menaikkan bendera Bintang Kejora, namun ada pula yang melakukan doa untuk kebaikan masa depan Papua.
(R018/U002)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011
