Empat gol PSPS Pekanbaru diciptakan M Isnaini pada menit 15 dan 58 kemudian Zainal Arif pada menit 85 selanjutnya ditambah Dzumafo di menit 89 sedangkan gol balasan Persidafon sendiri tercipta dari kaki pemain senior Eduar Ivakdalam.
Sejak "kick off " dimulai Pemain PSPS langsung melakukan inisiatif menyerang dengan semangat tambahan dari publik tuan rumah yang memberikan dukungan, menambah semangat pemain PSPS dan langsung bermain dengan "membabi buta".
Pada menit-menit awal pertandingan, Beberapa kali serangan PSPS masih dapat diamankan oleh pemain belakang Persidafon, namun tidak menyulutkan semangat tuan ruamah untuk melakukan serangan sporadis, hingga menit ke-15, striker kebanggaan PSPS Pekanbaru membuat gemuruh penonton setelah berhasil membobol gawang Persidafon, skor berakhir dibabak pertama 1-0.
Memasuki babak kedua PSPS Pekanbaru kembali melakukan serangan secara terus-menerus hasilnya pada menit 58 M Isnaini kembali mengoyak jaring gawang dari Persidafon dan merubah kedudukan menjadi 2-0.
Tim tamu sekali-sekali juga melakukan serangan ke arah pertahanan PSPS, hasilnya Persidafon berhasil memperkecil jarak menjadi 2-1 setelah Afril hadi melakukan gol bunuh diridigawang sendiri.
Tidak sampai di situ, pemain tuan rumah yang bermain di depan publik sendiri terus melakukan gempuran kearah gawang Persidafon, akhirnya pada menit ke 85, Zainal Arif pemain yang baru bergabung dengan klub Askyar bertuah berhasil mengubah skor menjadi 3-1.
Dzumafo sebagai pemain kebanggaan PSPS Pekanbaru tidak mau kalah, akhirnya pada menit ke 89, berhasil menambah derita Persidafon, dan merubah kedudukan menjadi 4-1.
Dengan hasil ini sementara PSPS Pekanbaru menduduki puncak klasemen sementara Indonesia Super league (ISL).
Sementara itu, pelatih PSPS Mundary Karya mengaku bangga melihat perkembangan pemain yang ditunjukkan oleh anak asuhnya.
Ia juga berharap agar permainan PSPS ini tetap konsisten dalam menghapadi laga lanjutan di ISL.
"Mudah-mudahan permainan anak-anak tetap konsisten dan tetap berjaya menghadapi lawan-lawannya dalam ISL selanjutnya," kata Mundari Karya.
(ANT-289/T009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011
