Parigi, Sulteng (ANTARA) -
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Parigi Moutong telah melaporkan penemuan gas alam oleh warga Parigi kepada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sulawesi Tengah untuk ditindaklanjuti dengan penelitian ilmiah.
 
"Kami sudah bersurat sejak Selasa (10/5), termasuk bersurat kepada Tim Penegakan hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Gakkum KLHK) karena peristiwa ini juga bagian dari tugas lingkungan hidup," Kata Kepala Bidang Penata dan Penataan Lingkungan Hidup DLH Parigi Moutong Muhammad Idrus di Parigi, Rabu.

Baca juga: Polisi imbau warga jangan beraktivitas di sekitar sumur gas di Parigi
Ia menjelaskan, pihaknya telah meninjau bekas pengeboran sumur air bersih yang mengeluarkan semburan gas. Dari lokasi itu, kemudian dilakukan tes kebenarannya, dan dinyatakan benar ada kandungan gas alam.
 
Oleh karena itu, ESDM Sulteng diminta segera melakukan langkah konkret, sebab belum dapat dipastikan apakah kandungan gas yang keluar dari pipa sumur air bersih tersebut berbahaya atau tidak.

Baca juga: Putra Indonesia bantu Turki temukan cadangan gas di Laut Hitam
Dilokasi itu juga, telah dipasang garis polisi untuk alasan keamanan, karena gas yang keluar dapat memicu kebakaran bila aga pemantik api.

"Perlu penelitian ilmiah untuk mengetahui semburan gas itu membahayakan warga sekitar atau tidak, sehingga perlu dilakukan pengujian secepatnya," ucap Idrus.
Rusli M Ibrahim warga menemukan gas alam memegang kantong kresek hingga mengembang untuk memastikan pipa ditancapkannya saat melakukan pengeboran air bersih mengeluarkan semburan gas di Desa Bambalemo, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Selasa (10/5/2022). ANTARA/Moh Ridwan
Oleh karena itu, ia meminta kepada warga setempat untuk sementara tidak menutup lubang dan tetap membiarkan gas keluar, dikhawatirkan bila ditutup dapat menimbulkan ledakan.
 
"Kami sudah menyampaikan kepada warga khususnya tukang ledeng supaya tetap dibiarkan pipa tertancap, karena tim dari Dinas ESDM dalam waktu dekat akan turun meninjau," ujar Idrus.

Baca juga: Pertamina EP temukan cadangan gas di Sulteng
Ia mengimbau, warga sekitar menghindari aktivitas di sekitar sumber semburan gas, sebagai upaya mengantisipasi dampak bahaya yang ditimbulkan, serta tidak menyalakan api atau sejenisnya yang dapat memicu kobaran api.
 
"Mengingat letak sumur bor ini di kompleks kos-kosan, maka untuk sementara warga menjauhi area yang telah dipasangi garis polisi. Ini untuk kebaikan bersama," demikian Idrus.

Baca juga: Polresta Bekasi periksa enam saksi penemuan pistol
 

Pewarta: Mohamad Ridwan
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022