Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi terkoreksi mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia.

IHSG melemah 13,88 poin atau 0,2 persen ke posisi 6.802,33. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 3,63 poin atau 0,35 persen ke posisi 1.021,8.

"Hari ini, IHSG masih dibayangi oleh sentimen negatif atas pernyataan The Fed yang nampaknya semakin agresif untuk menaikkan suku bunga," tulis Tim Riset Sinarmas Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.

Bursa saham Asia Pasifik sudah mulai mencatatkan rebound pada perdagangan kemarin, meskipun penguatan yang terjadi masih cenderung terbatas.

Pelaku pasar masih mengantisipasi adanya pertemuan The Fed dan rilisnya data inflasi AS yang lebih tinggi. Hal itu memberikan kekhawatiran atas kenaikan suku bunga lanjutan yang kian tinggi.

Inflasi AS naik 8,3 persen pada April 2022 dibandingkan tahun lalu, turun hanya sedikit dari kenaikan 8,5 persen pada Maret.

Meski begitu, pejabat The Fed menilai ada peluang bank sentral menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada dua pertemuan The Fed berikutnya.

Dari Asia, Pemerintah China memutuskan untuk meneruskan kebijakan Zero COVID-19 sebagai kebijakan lockdown tanpa toleransi.

IHSG hari ini diperkirakan bergerak beragam cenderung melemah dengan kisaran 6.750 hingga 6.853.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 217,81 poin atau 0,83 persen ke 25.995,83, indeks Hang Seng turun 184,05 poin atau 0,93 persen ke 19.640,52, dan indeks Straits Times terkoreksi 16,49 poin atau 0,51 persen ke 3.209,58.

Baca juga: Wall Street ditutup jatuh menyusul data inflasi AS yang panas
Baca juga: Saham China dibuka lebih rendah, indeks Shanghai tergerus 0,45 persen
Baca juga: Dolar tergelincir setelah data inflasi AS, ekspektasi Fed terkendali

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022