Jakarta (ANTARA) - Penyanyi asal Amerika Halsey perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya mendapatkan diagnosis yang tepat atas kondisi kesehatannya. Selama perjuangannya itu, dia mengatakan sempat menghadapi penilaian buruk dari orang lain yang tidak menganggap serius kondisi kesehatannya.

"Penyakitku sudah diketahui sekarang. Aku pergi ke dokter selama 8 tahun, mencoba mencari tahu apa yang salah denganku. Aku dikatakan gila, cemas dan malas," kata dia melalui Instagram Story-nya, dikutip dari Billboard, Jumat.

Baca juga: Reaksi Halsey ketika BTS tidak dapat nominasi Grammy

Para penggemar menyatakan keprihatinan mereka setelah melihat foto yang memperlihatkan Halsey mengenakan monitor jantung. Pada Selasa (10/5) Halsey mengatakan dirinya menjadi sangat benar-benar sakit sejak hamil dan melahirkan pada Juli tahun lalu.

“Aku dirawat di rumah sakit karena anafilaksis beberapa kali karena reaksi alergi yang berpotensi mengancam jiwa," kata dia.

Sebelumnya, sang penyanyi juga harus berjuang dengan endometriosis, yakni gangguan akibat jaringan yang biasanya tumbuh di dalam rahim wanita tiba-tiba terbentuk di luar rahim.

“Setelah berkonsultasi dengan banyak dokter, aku didiagnosis sindrom Ehlers-Danlos, sindrom Sjögren, Postural Orthostatic Tachycardia Syndrome (POTS), dan aku masih mencari jawaban atas akar penyebab yang berpotensi menjadi jenis lain dari penyakit autoimun," ujar Halsey.

Meskipun menghadapi banyak masalah kesehatan, Halsey meminta para penggemar tidak perlu terlalu khawatir, karena dia masih bersiap-siap untuk memulai tur Amerika Utara “Love and Power” pada 17 Mei 2022 di West Palm Beach, Florida.

“Aku dalam rencana perawatan sekarang, saat ini dalam latihan untuk tur. Aku sangat bersemangat dan sangat yakin akan dapat melakukannya dengan cara yang sehat," demikian kata dia.

Baca juga: Halsey batalkan seluruh rangkaian tur konsernya di 2021

Baca juga: Halsey akan rilis kosmetik 100 persen vegan

Baca juga: Halsey hingga Lauv ramaikan konser akhir tahun bareng BTS

Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022