Peshawar, Pakistan (ANTARA News) - Serangan roket menewaskan dua orang, termasuk satu polisi, Senin, di Pakistan baratlaut, kata polisi, ketika negara itu meningkatkan pengamanan untuk acara keagamaan Asyura.

"Satu roket jatuh di dekat sebuah pos pemeriksaan polisi di pasar utama (kota garnisun) Kohat, sedangkan satu lagi mendarat di tempat terbuka dan tidak menimbulkan korban," kata kepala kepolisian setempat Mubarak Zeb kepada wartawan, lapor AFP.

Roket-roket itu tampaknya diluncurkan oleh militan dari kota suku berdekatan Darra Adam Khel, katanya.

Delapan orang, termasuk tiga polisi yang menjaga pos pemeriksaan itu, cedera, kata Zeb, dengan menambahkan bahwa satu polisi dan satu warga sipil tewas kemudian di rumah sakit.

Seorang perwira polisi lain, Fazal Naeem, mengkonfirmasi serangan itu.

Asyura, hari kesepuluh bulan suci Muharram, jatuh pada Selasa untuk memperingati kematian syahid Imam Hussain pada 680.

Kekerasan sektarian terjadi secara berkala di Pakistan antara Syiah, yang memukuli dan mencambuk diri mereka sendiri pada ritual keagamaan selama Asyura, dan Sunni yang merupakan penduduk mayoritas dan menentang acara itu.

Pada Desember 2009, seorang penyerang bunuh diri meledakkan bom yang diikat di tubuhnya ketika massa berpawai di Karachi, yang mengubah hari suci Syiah Asyura menjadi pertumpahan darah.

Orang Syiah mencapai sekitar 20 persen dari penduduk Pakistan yang berjumlah 167 juta orang, sebagian besar orang Sunni.

Lebih dari 4.000 orang tewas dalam kekerasan sektarian di Pakistan sejak akhir 1980-an.

Pakistan tidak saja dilanda kekerasan sektarian namun juga serangan-serangan militan garis keras.

Lebih dari 4.150 orang tewas dalam serangan-serangan bunuh diri dan pemboman di Pakistan sejak pasukan pemerintah melancarkan serangan terhadap kelompok garis keras di dalam sebuah masjid di Islamabad pada Juli 2007.

Taliban mengobarkan kekerasan terhadap pasukan keamanan di Pakistan, sekutu utama AS dalam "perang melawan teror", dan mengklaim banyak serangan sebagai pembalasan atas serangan pesawat tak berawak AS di daerah suku Pakistan.

AS pada 2010 menggandakan serangan rudal di kawasan suku Pakistan, dan lebih dari 670 orang tewas dalam sekitar 100 serangan sepanjang tahun itu.

Para pejabat AS mengobarkan perang dengan pesawat tak berawak terhadap para komandan Taliban dan Al-Qaida di kawasan suku baratlaut, dimana militan bersembunyi di daerah pegunungan yang berada di luar kendali langsung pemerintah Pakistan.

AS menyebut kawasan suku Pakistan sebagai markas global Al-Qaida dan salah satu tempat paling berbahaya di Bumi.

Pejabat-pejabat AS mengatakan, pesawat tak berawak merupakan senjata sangat efektif untuk menyerang kelompok militan. Namun, korban sipil yang berjatuhan dalam serangan-serangan itu telah membuat marah penduduk Pakistan.

Pakistan mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas gerilyawan terhadap pasukan internasional di Afghanistan. (M014)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011