Kami saat ini berharap untuk mendapatkan bisnis di jalur pemulihan pada Juni
Tokyo (ANTARA) - Honda Motor Jepang pada Jumat memperkirakan penurunan 7,0 persen dalam laba tahunan, alih-alih kenaikan yang diharapkan, dan memperingatkan bahwa krisis chip yang panjang dan kenaikan biaya bahan baku menekan keuntungan, menggemakan pernyataan serupa dari saingannya Toyota dan Nissan.

Pembuat mobil global seperti Honda telah memangkas produksi karena kekurangan semikonduktor yang parah, dan sekarang menghadapi apa yang oleh pembuat mobil terkemuka Toyota Motor disebut sebagai peningkatan biaya yang "belum pernah terjadi sebelumnya" karena pembatasan COVID-19 di China telah menutup pabrik dan perang di Ukraina semakin membebani rantai pasokan.

"Kami saat ini berharap untuk mendapatkan bisnis di jalur pemulihan pada Juni," dengan menggunakan suku cadang yang tersedia, Senior Managing Executive Officer Yasuhide Mizuno mengatakan setelah telekonferensi laporan keuangan perusahaan.

Mizuno mengatakan perusahaan mendengar situasi penguncian di Shanghai semakin baik dan rantai pasokan dan logistik di negara itu pulih hingga sekitar 80 persen.

Honda, produsen mobil terbesar kedua di Jepang berdasarkan penjualan, memperkirakan laba operasi akan turun menjadi 810 miliar yen (6,29 miliar dolar AS) untuk tahun fiskal saat ini yang dimulai pada April. Analis memperkirakan kenaikan 6,3 persen menjadi 926,3 miliar yen, menurut Refinitiv.

Perusahaan memperkirakan untuk menjual 4,2 juta kendaraan secara global tahun ini, meningkat 3,1 persen dari tahun lalu.

Toyota pada Rabu (11/5/2022) memperkirakan penurunan laba 20 persen tahun ini, sementara Nissan Motor mengatakan pihaknya memperkirakan laba akan datar.

"Menambahkan ketidakpastian pada pasokan dan produksi, kemungkinan kenaikan biaya lebih lanjut," pada tahun fiskal yang berakhir Maret 2023, kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan. Dikatakan dampak dari kekurangan chip dan kebangkitan COVID-19 diperkirakan akan tetap ada.

Perusahaan mengatakan mereka memperkirakan sekitar 300 miliar yen biaya untuk menutupi kenaikan biaya material, tenaga kerja, dan logistik tahun ini, naik sekitar 11 persen dari tahun lalu.

Pembuat Accord terlaris, Honda mengatakan pada Kamis (12/5/2022) bahwa pihaknya akan memangkas produksi sekitar seperlima di dua pabrik domestiknya selama sisa Mei, sebulan setelah mengurangi produksi sekitar setengahnya di salah satu pabrik.

Perusahaan pada Jumat melaporkan penurunan laba operasi 6,0 persen lebih kecil dari perkiraan menjadi 199,5 miliar yen untuk kuartal yang berakhir 31 Maret, mengalahkan perkiraan rata-rata 152,2 miliar yen, data Refinitiv Eikon menunjukkan.

Saham Honda - yang ditutup naik 2,2 persen pada Jumat di tengah kenaikan 2,6 persen di pasar yang lebih luas - telah naik 1,0 persen sepanjang tahun ini. (1 dolar AS = 128,8300 yen)

Baca juga: Honda rencanakan produksi jutaan EV pada 2030
Baca juga: Honda pangkas produksi hingga 50 persen di pabrik domestik awal Mei
Baca juga: Honda anggarkan Rp915 triliun untuk pengembangan kendaraan listrik

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022