Kulon Progo (ANTARA News) - Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan menjadikan kawasan Pegunungan Menoreh sebagai sentra tanaman buah-buahan.

Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertan) Kulon Progo Bambang Tri Budi Harsono di Wates, Rabu, mengatakan, saat ini berbagai macam tanaman di Pegunungan Menoreh tidak tertata.

"Semua jenis tanaman ditanam di kawasan yang sama, mulai ketela, pisang, jagung, kakao, kelapa, durian, hingga tanaman pohon seperti sengon dan jati," katanya.

Menurut dia, tanaman musiman itu nilai ekonominya kecil, sedangkan tanaman pohon meskipun nilai ekonominya besar, tetapi regenerasinya lama, butuh waktu puluhan tahun.

Ia mengatakan tumpang tindih tanaman juga menyebabkan kawasan Pegunungan Menoreh menjadi tidak indah, dan terkesan tidak tertata dengan baik.

Oleh karena itu, kata dia, rencananya Dispertan Kulon Progo akan menata berbagai tanaman tersebut di kawasan setempat.

"Kami akan menjadikan Pegunungan Menoreh sebagai kawasan tanaman buah, termasuk wilayah beberapa kecamatan setempat sebagai sentra durian, rambutan dan kakao," katanya.

Ia mengatakan komoditas buah-buahan dapat dipetik pada musimnya sehingga menjadi sumber pendapatan petani.

Selain itu, kata dia, pohon akan bisa dipelihara terus menerus tanpa perlu regenerasi dari awal.

Pengembangan kawasan ini, menurut dia diarahkan bukan hanya pada tanah kebun dan ladang, tetapi juga tanah pekarangan warga. "Pada dasarnya kondisi tanah di pekarangan maupun ladang di kawasan Pegunungan Menoreh, itu sama," katanya.

Ia mengatakan tanaman pohon juga akan membantu konservasi lahan dan mencegah longsor. Hal ini berbeda dengan tanaman musiman yang cenderung kurang mencengkeram tanah.

"Dengan memfokuskan pada tanaman komoditas tertentu, kami berharap akan lebih mudah mengaplikasikan teknologi baru pertanian, serta memudahkan penanganan jika ada serangan hama," katanya.

(ANT-159/M008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011