Jakarta (ANTARA News) - Moody`s Investors Service, Senin, mengatakan telah menempatkan peringkat utang Indonesia dalam mata uang asing dan lokal dalam tinjauan untuk kemungkinan dinaikkan, menyusul makin membaiknya keuangan pemerintah. Tinjauan tersebut termasuk peringkat obligasi pemerintah dalam mata uang asing dan lokal yang saat ini pada "B2" dan deposito bank dalam mata uang asing pada "B3", kata Moody`s dalam sebuah pernyataannya, seperti dilaporkan XFN-Asia. Dikatakannya, pemerintah telah dapat menjaga defisit anggaran rendah untuk beberapa tahun terakhir, di bawah 1,0 persen dari PDB pada 2005 dengan rasio utang pemerintah terhadap penerimaan memperlihatkan sebuah kecenderungan serupa. "Tinjauan akan menguji kecenderungan berkelanjutan ini," kata Moody`s. Lembaga pemeringkat itu akan memasukan neraca utang luar negeri Indonesia yang masih tinggi dibanding dengan negara-negara lainnya ke dalam kategori peringkat "B1". "Analisis Moody`s akan menggali struktur utang pemerintah," kata lembaga pemeringkat internasional tersebut. Moody`s mengatakan posisi investasi asing langsung yang masih relatif rendah merupakan sebuah ancaman terhadap prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia pada jangka menengah. Upaya-upaya untuk memperbaiki iklim investasi sangat penting dilakukan, namun tantangan di bidang ini masih berat untuk dikerjakan, kata lembaga pemeringkat tersebut. Lembaga itu menambahkan tantangan lainnya termasuk kebijakan moneter dan nilai tukar, dimana pada tahun lalu cadangan internasional Indonesia mengalami penurunan mendasar menunjukkan masih rentan terhadap perubahan arus modal yang terjadi. Tinjauan Moody`s akan terkonsentrasi pada prospek fiskal jangka menengah dan kerentanan posisi utang eksternal Indonesia, katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2006