Setelah verifikasi, jaringan kuantum akan menghasilkan kunci 'real-time' baru untuk mengenkripsi data suara
Beijing (ANTARA) - Sebuah penyedia layanan telekomunikasi China meluncurkan ponsel pintar (smartphone) berteknologi kuantum yang dapat memastikan obrolan pengguna di perangkatnya hampir "tak bisa diretas."

Diluncurkan oleh China Telecom, Tianyi No 1 2022 merupakan smartphone yang dilengkapi modul enkripsi berbasis kuantum dan kartu SIM khusus yang dapat mengenkripsi sekaligus menguraikan panggilan suara di telepon menggunakan distribusi kunci kuantum, seperti dilansir Science Daily pada Selasa (17/5).

Raksasa telekomunikasi tersebut dan startup QuantumCTeck mendirikan usaha patungan (joint venture) pada 2021 untuk mengembangkan komunikasi berbasis kuantum dan membawa pengetahuan yang cemerlang ke pasar.

Sejumlah ilmuwan China, beberapa di antaranya merupakan bagian dari tim pendiri QuantumCTeck, menguji distribusi kunci kuantum menggunakan satelit kuantum pertama dunia, Micius, yang diluncurkan pada Agustus 2016.

Tak seperti kriptografi tradisional, teknologi ini menggunakan foton tunggal dalam keadaan superposisi kuantum di mana kuncinya disematkan untuk menjamin keamanan tanpa syarat antara pihak-pihak yang berjauhan.

Super posisi kuantum merupakan prinsip dasar mekanika kuantum, yang menyatakan bahwa, seperti gelombang dalam fisika klasik, dua atau lebih keadaan kuantum dapat ditambahkan secara bersamaan.

Komunikasi semacam ini, oleh karena itu, bersifat "tidak dapat diretas" mengingat setiap upaya untuk memegat kunci akan segera diketahui, baik oleh pihak pengirim maupun penerima yang dituju.

"Ketika seorang pengguna memulai obrolan yang diamankan dengan basis kuantum, sebuah kunci rahasia akan dibuat secara acak untuk memverifikasi identitasnya," kata Zhang Rutong, seorang insinyur dari QuantumCTeck.

"Setelah verifikasi, jaringan kuantum akan menghasilkan kunci 'real-time' baru untuk mengenkripsi data suara. Kunci dibuat secara acak, sulit dipecahkan, dan langsung dibuang setelah panggilan berakhir," kata Zhang.

Layanan itu akan tersedia ketika keduanya, baik pengirim maupun penerima, sama-sama menggunakan ponsel berbasis kuantum.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2022