Jakarta (ANTARA News) - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyatakan tidak ada persoalan dengan pemerintah Arab Saudi dan siap menerima duta besar negara itu yang akan ditempatkan di Indonesia menggantikan Abdurrahman Al Khayyat yang berakhir masa tugasnya.

"Kami tidak ada masalah, kami juga akan menerima jika duta besar yang baru mau bersilaturahim," kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj usai bertemu tokoh lintas agama di kantor PBNU di Jakarta, Senin.

Terkait berita penolakan PBNU bertemu Duta Besar Abdurrahman Al Khayyat yang bermaksud berpamitan, Said Aqil menyatakan hal itu hanya persoalan kesalahpahaman dan waktu yang tidak tepat.

"Sekali lagi PBNU tidak ada persoalan dengan pemerintah Arab Saudi," kata Said Aqil yang juga alumni Universitas Ummul Qura, Mekkah.

Sebelumnya Abdurrahman Al-Khayyat menyatakan kecewa pada sikap Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj yang menolak menerima dirinya yang hendak pamitan sehubungan masa tugasnya di Indonesia berakhir.

"Saya sudah dijanjikan untuk bisa bertemu pekan lalu, tapi tiba-tiba dibatalkan. Saya tak bisa mengerti mengapa sikapnya demikian terhadap kami," kata Al-Khayyat di kediamannya di Jakarta, Sabtu (11/12) malam.

Sebelum meninggalkan Indonesia, dia menggelar resepsi untuk kalangan pers di rumah dinasnya.

"Menjadi tugas saya selaku wakil pemerintah dan bangsa Arab Saudi meningkatkan hubungan baik dengan berbagai kalangan di Indonesia, termasuk dengan organisasi Islam terbesar di Indonesia itu," katanya.

(ANTARA)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011