Jakarta (ANTARA) - Mantan juara dunia tinju kelas berat Ukraina Wladimir Klitschko mendesak Komite Olimpiade Internasional (IOC) agar melarang atlet Rusia sebagai imbas dari invasi Rusia di tanah airnya.

Badan-badan olahraga global sudah menangguhkan keikutsertaan atlet Rusia dan Belarus sejak invasi Februari lalu, sementara IOC sudah merekomendasikan agar atlet kedua negara tidak ambil bagian dalam kompetisi internasional atau bersaing di bawah bendera netral.

Rusia menyebut invasi itu "operasi militer khusus", sementara Belarus menjadi tempat pasukan Rusia dikerahkan.

Klitschko yang saudaranya Vitali menjadi walikota Kiev, mendaftar masuk tentara cadangan Ukraina tak lama setelah Rusia menginvasi Ukraina.

"Kini IOC harus melarang tim Rusia. Perang sedang berlangsung saat ini , mereka tidak boleh berpartisipasi dalam Olimpiade berikutnya, mereka tidak boleh berpartisipasi dalam acara olahraga apa pun karena perang ini diwakili oleh Rusia," kata dia kepada "Piers Morgan Uncensored" dalami Fox Nation.

"Tindakan mesti lebih keras dari pada kata-kata. Isolasi, dan isolasi ini menunjukkan lebih keras daripada kata atau baris apa pun karena isolasi itu menyakitkan."

Para anggota IOC Rusia dibolehkan berpartisipasi dalam sesi IOC pekan ini Senin tapi badan Olimpiade itu menyatakan mereka tidak mewakili negara mereka.

"Ini akan menyakitkan bagi atlet, bagi ekonomi, itu akan menyakitkan bagi siapa saja dan semua orang yang terlibat dengan Rusia," kata Klitschko seperti dikutip Reuters.


Baca juga: Mantan juara kelas berat tinju daftar jadi tentara cadangan Ukraina
Baca juga: Rusia berencana undang "negara sahabat" ke pesta olahraga mahasiswa
Baca juga: IOC serukan larangan Rusia dan Belarus ikuti event olahraga

 

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2022