Jakarta (ANTARA) -
Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan agar pemerintah bertindak cepat lebih memperhatikan permasalahan penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap hewan ternak yang telah bermunculan di sejumlah daerah.
 
“Kami berharap Pemerintah serius menangani penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak yang telah menjangkiti di berbagai daerah, termasuk wilayah sentra hewan ternak," kata Puan di Jakarta, Rabu.
 
Bila PMK tak segera dituntaskan, ia khawatir dapat berdampak terhadap rantai pasokan daging, terlebih saat menghadapi Idul Adha.
 
"Kita juga harus bisa memastikan stok hewan ternak untuk keperluan kurban pada hari raya Idul Adha tahun ini aman walaupun PMK tengah merebak," ucap Puan.
 
Kemudian, kata dia jika pengendalian PMK tak dilakukan dengan baik maka peternak akan terpuruk dan pastinya akan mengganggu rantai pasok daging yang ujungnya berpengaruh kepada masyarakat.

Baca juga: Pemkab Magetan tutup sementara pasar hewan cegah penularan PMK

Baca juga: Kota Bekasi rugi ratusan miliar jika tertular PMK
 
Puan juga meminta pemerintah memperhatikan kegelisahan peternak yang daerahnya belum ada penyebaran PMK. Ia mendorong Pemerintah Pusat bekerja sama dengan pemerintah daerah melakukan antisipasi.
 
"Meskipun persentase kematian terhadap hewan ternak akibat PMK tidak terlalu tinggi, apabila tidak diatasi dengan optimal akan membuat harga ternak jatuh dan mempengaruhi pasokan daging," ujar Puan.
 
Meski begitu, mantan Menko PMK itu meminta peternak untuk tidak khawatir berlebihan. Puan mengatakan yang terpenting selalu melakukan pengawasan terhadap hewan-hewan ternak.
 
“PMK ini bisa diobati, segera isolasi ternak yang positif PMK dan obati. Jangan dipindahkan sampai benar-benar sembuh agar tidak menularkan ke ternak lainnya,” tuturnya.

Puan juga mengingatkan koordinasi perlu dilakukan secara berkelanjutan dengan dinas terkait agar penelusuran dapat segera dilakukan ke daerah-daerah sekitarnya.
 
Dalam kebijakan pembatasan lalu lintas serta karantina ketat terhadap ternak dalam upaya penghentian penyebaran PMK, dia mengingatkan pemerintah untuk terus mendampingi para peternak. Puan khawatir pengetatan lalu lintas ternak berdampak panjang pada rantai pasok daging.

Baca juga: Pemprov Jateng bantu pengobatan ternak terdeteksi PMK

Baca juga: Karantina Pertanian Surabaya tolak transit sapi asal Kupang

 
"Banyak peternak yang mengeluhkan ternak-nya tak bisa dibongkar di beberapa wilayah yang merebak PMK. Ini harus jadi perhatian karena semakin lama hewan tertahan di kapal, akan berdampak pada kesehatan dan kualitasnya," ucapnya.
 
Lebih lanjut, Puan meminta pemerintah mendengarkan aspirasi peternak yang meminta untuk tidak menjadikan merebaknya PMK sebagai alasan mengimpor sapi. Pemerintah diharapkan tetap memprioritaskan pasokan ternak dari dalam negeri.
 
"Sosialisasi pencegahan penyakit ini harus semakin digencarkan," kata Puan.
 
DPR menurut dia akan terus memantau dan terlibat dalam penanganan PMK. Puan menilai kerja sama yang baik antar-pemangku kepentingan dapat segera mengakhiri penyebaran penyakit pada hewan ternak.
 
"Alat Kelengkapan Dewan DPR RI terkait agar bersama pemerintah segera mengambil langkah-langkah antisipasi yang dapat menindaklanjuti berbagai dampak akibat PMK, termasuk dalam pengantisipasian Idul Adha. Harus dibuat prosedur yang baik, khususnya dalam distribusi hewan ternak ketika Idul Adha nanti," ujarnya.

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022