Denpasar (ANTARA News) - Kanada-Indonesia mengadakan pertemuan bilateral menyangkut Hak Asasi Manusia (HAM) di Nusa Dua, Bali, selama dua hari, 27-28 Februari 2006. "Dialog bilateral kali ini merupakan yang keempat, sebagai kelanjutan dari kegiatan serupa tahun sebelumnya yang berlangsung di Ottawa, Kanada," kata Direktur Jenderal Informasi Diplomasi Publik Depertemen Luar Negeri Indonesia, Eddi Hariyadhi, di Nusa Dua, Bali Senin. Eddi yang juga sebagai pimpinan delegasi Indonesia menjelaskan, dialog bertujuan untuk meningkatkan pemahaman diantara kedua negara tentang berbagai permasalahan yang dihadapi kedua negara menyangkut HAM. Selain itu, kedua pihak membahas forum tukar menukar pengalaman dalam memajukan HAM bagi Kanada dan Indonesia. Delegasi Indonesia terdiri atas sepuluh orang dan delegasi Kanada juga sepuluh orang yang dipimpin Michael Small. Eddi menjelaskan, komposisi delegasi Kanada terdiri atas Wakil Kementerian Kehakiman, Kepolisian, Badan Pusat Internasional untuk Reformasi hukum Kriminal (ICCLR), Canadian International Development Agency (CIDA). Sementara itu, delegasi Indonesia terdiri atas wakil Departemen Hukum dan HAM, Kantor Menko Polhukam, Kejaksaan Agung, Kepolisian, Komnas HAM, Praktisi HAM dan LSM. Dalam pertemuan yang tertutup bagi pers itu, menurut Eddi, kedua delegasi baik dari Kanada maupun Indonesia, mengakui keberhasilan dialog sebelumnya dalam mengadopsi sejumlah kerjasama praktis yang memungkinkan identifikasi peluang bagi pengembangan berbagai modalitas. Pengembangan tersebut, terutama dalam meningkatkan kapasitas penghormatan HAM di kedua negara, ujar Eddi. Ia pun menjelaskan, dialog kali ini merupakan dialog tingkat pejabat tinggi setingkat dirjen. Dialog tersebut membahas isu-isu terkait HAM, antara lain situasi HAM di kedua negara, perkembangan terkini mengenai Rencana Aksi Nasional (RAN) HAM Indonesia, penguatan proses judisial, HAM disaat krisis dan konflik, peranan kepolisian dan HAM. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006