Timika (ANTARA News) - Kabupaten Mimika, Papua menggelar pameran respon epidemi HIV/AIDS dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia yang dilaksanakan selama dua hari mulai Selasa (13/12) hingga hari ini bertempat di Gedung Eme Neme Yauware Timika.

Ketua panitia penyelenggara, Hendrik Wakum di Timika, Rabu mengatakan kegiatan itu diikuti 17 elemen terkait yang peduli dalam upaya pemberantasan kasus HIV dan AIDS di Mimika.

Pihak-pihak yang terlibat dalam pameran ini yakni sejumlah yayasan sosial, satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemkab Mimika, PT Freeport Indonesia, RSUD Mimika, Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM), Puskesmas dan lainnya.

Untuk memeriahkan kegiatan ini, panitia penyelenggara akan menghadirkan artis Julia Perez selaku duta kondom DKT Indonesia. Julia Perez dijadwalkan siang ini tiba di Timika dan pada petang harinya akan menghibur warga Kota Timika di Lapangan Timika Indah.

Selain itu, pada Rabu pagi dilakukan kegiatan sepeda santai mengelilingi Kota Timika sambil membagi-bagikan kondom dan kampanye terbuka perang melawan HIV dan AIDS.

Pada Rabu siang, Julia Perez akan menggelar conferensi pers dan pada malam harinya panitia bersama semua pihak yang terlibat akan mengunjungi lokasi prostitusi di Kilometer 10 Kampung Kadun Jaya, Distrik Mimika Timur.

Tema yang diangkat dalam kegiatan pameran respon epidemi HIV/AIDS ini yaitu "Hentikan Infeksi Baru HIV, Hentikan Diskriminasi ODHA dan Hentikan Kematian Akibat AIDS".

Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Mimika, Reynold Ubra mengatakan tema yang diangkat tersebut diambil dari visi global UN-AIDS tahun 2010-2014 mengingat kondisi di Timika saat ini sangat memprihatinkan dengan tingginya angka penularan kasus HIV dan AIDS.

Menurut Reynold, melalui kegiatan pameran tersebut maka semua lembaga yang bergiat dalam upaya memerangi HIV dan AIDS di Timika bisa dihimpun sekaligus melakukan promosi apa yang telah dibuat bahkan masalah-masalah yang dihadapi diungkap ke publik sejak kasus HIV dan AIDS ditemukan pertama kali di Timika tahun 1996 hingga saat ini.

Bupati Mimika Klemen Tinal mengatakan, kegiatan kampanye HIV dan AIDS perlu terus dikumandangkan, tetapi di sisi lain masyarakat harus sadar betul akan bahaya terhadap penyakit yang belum ditemukan obatnya itu.

"Saya minta perhatian ibu-ibu rumah tangga untuk tolong mencegah dan menyadarkan para suaminya supaya tidak pergi jajan ke mana-mana lalu pulang ke rumah membawa penyakit ke istri," imbau Klemen Tinal.

Ia mengatakan, pencegahan HIV dan AIDS hanya bisa dilakukan jika ada kesadaran dalam diri setiap pribadi, rumah tangga dan keluarga dengan menjaga pola hidup sehat dan meningkatkan kehidupan rohani setiap orang.

Menurut Klemen, angka penyebaran kasus HIV dan AIDS di Timika saat ini menunjukkan trend menurun. Dari data jumlah kasus yang dipublikasikan oleh KPA Mimika, angka pertumbuhan kasus baru HIV cenderung menurun, sedangkan angka kasus AIDS baru semakin meningkat.

Hingga bulan Juli 2011, kasus HIV dan AIDS di Mimika mencapai 2.623 kasus. Kasus HIV dan AIDS di Mimika masih merupakan yang tertinggi di Papua.

Selama periode Januari-Juli 2011, ditemukan 210 kasus baru yaitu 83 kasus dari bulan Januari-Maret dan 127 kasus pada bulan April-Juni.

Dari jumlah 210 kasus baru tersebut, sebanyak 100 kasus berupa stadium tanpa gejala atau HIV positif dan sisanya dengan gejala AIDS. Adapun warga meninggal dengan gejala AIDS sebanyak dua kasus.

Risiko penularan kasus HIV/AIDS di Mimika masih didominasi akibat hubungan seks yang tidak aman dan kelompok usia produktif yang paling berisiko terinfeksi.

Banyaknya temuan kasus baru HIV dan AIDS di Mimika juga karena semakin meluasnya informasi dan pengetahun agar warga memeriksakan diri secara sukarela melalui sejumlah klinik Voluntary and Consulting Testing (VCT).

Beberapa pusat layanan kesehatan di Mimika yang melayani konsultasi dan pemeriksaan darah secara sukarela (VCT) HIV dan AIDS yaitu Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM), Rumah Sakit Tembagapura, RSUD Mimika, Puskesmas Timika, Puskesmas Timika Jaya dan Rumah Sakit Bantuan TNI Timika. (E015)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011