Konsepnya angkutan transportasi massal, mirip program Kementerian Perhubungan yang Teman Bus itu.
Makassar (ANTARA) - Tim European Investment Bank dan GIZ Germany mengajak Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar dalam mewujudkan pembangunan bus rapid transit (BRT) berkarbon rendah.

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto, di Makassar, Rabu, telah menerima kunjungan dari Tim European Investment Bank dan GIZ Germany untuk membahas beberapa rencana proyek seperti BRT Low Carbon.

"Masih awal, masih banyak yang harus dibahas. Kunjungannya itu dalam rangka membicarakan pembiayaan dengan konsep green financing serta kelanjutan setelah feasibility study BRT," ujarnya.

Danny -- sapaan akrab Ramdhan Pomanto, menyambut baik rencana kerja sama itu dan akan segera membuatkan nota kesepahaman (MoU) sebagai tanda bahwa Kota Makassar sangat mendukung dan siap menjalankan transportasi massal dengan konsep mobil listrik.

Ia pun berencana membuat sebuah program BRT mirip Teman Bus yang dijalankan oleh Kementerian Perhubungan.

Dia mengakui jika konsepnya itu berbeda, karena memakai mobil listrik atau mobil berkarbon rendah.

"Konsepnya angkutan transportasi massal, mirip program Kementerian Perhubungan yang Teman Bus itu. Bedanya, dia pakai mobil listrik atau mobil lain yang low carbon. Teman Bus ini inisiasi dari pusat. Maka kami anggap BRT ini inisiasi kota, karena melayani Kota Makassar dulu dan Mamminasata (Makassar-Maros- Sungguminasa- Takalar) nantinya," katanya pula.

Keseriusan Danny menggarap BRT dengan konsep green financing ini ditandai dengan pembentukan langsung tim kerja yang terdiri dari Kepala Dinas Perhubungan, Staf Ahli, Kabag Kerja Sama dan Kepala Dinas Tata Ruang.

"Kalau secara teknik MoU kami setuju sekali, tapi ini kan kerja sama dari luar anggarannya juga pasti masuk ke pusat, jadi kami juga harus menunggu persetujuan pusat. Jadi kami menunggu juga," katanya pula.

Untuk tahap awal unitnya sendiri belum diketahui, karena ada beberapa tahapan yang akan dilalui dan dipersiapkan sematang mungkin.

"Kalau Makassar kami sudah setuju dan siap, tapi kalau mencakup wilayah Mamminasata harus ada izin dari provinsi dan pusat. Tapi saya akan bertemu dengan Pak Gubernur Sulsel untuk membicarakan konsep ini secara berkelanjutan," ujarnya lagi.
Baca juga: TransJakarta targetkan 100 unit bus listrik beroperasi tahun ini

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022