Bandar Seri Begawan (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap Indonesia dan Brunei Darusalam dapat berkembang menjadi model bagi perkembangan Islam yang moderat, ramah dan toleran. Hal itu dikatakan oleh presiden saat jamuan santap malam kenegaraan oleh Sultan Brunei H Hassanal Bolkiah untuk menghormati Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Edinburgh Bandar Seri Begawan, Senin malam. "Sebagai sesama negara dengan penduduk mayoritas muslim kita dapat terus bekerjasama sebagai bangsa yang bersaudara dalam jalinan ukhuwah Islamiyah," kata Presiden. Presiden mengatakan, kedua negara dapat menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Islam adalah agama rahmatanlilalamin atau memberikan rahmat bagi semesta alam. Presideen juga mengatakan bahwa kedua negara telah bekerjasama di berbagai bidang. Kunjungannya ke Brunei untuk yang pertama kali diharapkan dapat meningkatkan hubungan kerja sama kedua negara. Sebelumnya pada Senin siang presiden dan Sultan Brunei Hassanal Bolkiah telah mengadakan pertemuan empat mata. Presiden mengatakan, pembicaraan tersebut diharapkan akan menjadi pendorong dimulainya era baru yang lebih kokoh dalam hubungan kedua negara. Pada kesempatan itu presiden juga mengharapkan pengusaha Brunei agar meningkatkan investasinya di Indonesia di dalam berbagai sektor seperti agribisnis, perkebunan pariwisata dan infrastruktur. Kerja sama tersebut, kata presiden, akan meningkatkan hubungan dunia usaha kedua negara dan juga menguntungkan kedua belah pihak. Presiden juga menyampaikan penghargaan kepada pemerintah Brunei karena telah memberikan kesempatan kepada WNI untuk bekerja di Brunei yang saat ini jumlahnya mencapai 36 ribu tenaga kerja Indonesia. Pada Selasa (28/2) menurut rencana presiden akan mengadakan pertemuan satu-persatu dengan pelaku ekonomi Brunei Darussalam. Sementara itu Sultan Hassanal Bolkiah mengharapkan hubungan perdagangan antara dua negara bertetangga dapat ditingkatkan. Selain itu ia mengatakan bahwa kerja sama antara kedua negara juga antara lain terjali di bidang pendidikan dan pertahanan. Di bidang pendidikan banyak tenaga Indonesia yang bekerja di perguruan tinggi Brunei sementara itu banyak pula pelajar Indonesia di negeri kaya minyak tersebut dan berhasil lulus dengan prestasi yang bagus. Dalam kerja sama pertahanan kedua negara giat melakukan latihan bersama untuk berbagai pengalaman. Kerja sama pertahanan tersebut memberikan sumbangan bagi terciptanya keamanan dan kestabilan kawasan, kata Sultan Hassanal Bolkiah. Mengenai keberadaan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di negaranya, Sultan mengatakan bahwa mereka telah banyak membantu pembangunan di negaranya yang berpenduduk 357 ribu jiwa tersebut. Presiden melakukan kunjungannya ke Brunei, Kamboja, dan Myanmar mulai 27 Februari sampai 2 Maret 2006. Dengan kunjungan tersebut presiden telah mengunjungi seluruh negara ASEAN. Menurut Tradisi di ASEAN kepala negara yang baru terpilih mengunjungi seluruh negara anggota ASEAN.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006