Jakarta (ANTARA News) - Indonesia dan Amerika Serikat akan meningkatkan kerja sama untuk membenahi iklim investasi serta di bidang energi terbarukan seperti yang tercantum dalam kerangka dialog komersial kedua negara.

"Kami ingin memperbaiki iklim investasi di masing-masing negara untuk mengundang sektor swasta serta mencari peluang yang lebih besar," kata Deputi Menko Perekonomian Bidang Kerja Sama Ekonomi dan Pembiayaan Internasional Rizal Affandi Lukman seusai menerima delegasi pengusaha Amerika Serikat (AS) di Jakarta, Rabu.

Untuk itu, pemerintah akan meningkatkan serta memperbaiki iklim investasi Indonesia yang menurut laporan kemudahan berusaha IFC Bank Dunia turun dari peringkat 126 ke peringkat 129.

"Dalam simposium iklim investasi di Bali kemarin, kami mengundang Saudi Arabia, Korea Selatan, dan Hongkong yang peringkat kemudahan berusahanya meningkat signifikan dalam lima tahun terakhir," ujarnya.

Selain itu, menurut Rizal, kedua negara juga akan meningkatkan kerja sama dalam bidang energi bersih dan terbarukan menuju pemenuhan industri hijau yang ramah lingkungan.

"Kami mengusulkan AS dapat membantu dalam melaksanakan road map green industry menuju pemenuhan industri ramah lingkungan dan saat ini kami sedang memenuhi tahapan formulasi kegiatannya," ujarnya.

Asisten Menteri Perdagangan AS untuk Akses dan Kepatuhan Pasar Michael C. Camunez mengharapkan peringkat kemudahan berusaha Indonesia dapat meningkat sehingga investasi asing tergerak masuk dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Kami mendorong dan mendukung kemajuan pemerintah Indonesia dalam kerangka dialog komersial untuk meningkatkan kemajuan pertumbuhan ekonomi," ujarnya.

Michael juga mengharapkan AS dapat memberikan bantuan melalui kemitraan strategis dalam bidang energi terbarukan terutama dalam suplai energi untuk beberapa proyek yang tercantum dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3I).

"Kami juga fokus untuk menciptakan kemitraan energi dan efisiensi yang berbasis suplai energi untuk mendukung proyek dalam masterplan Indonesia," ujarnya.

Sebelumnya, di sela-sela pertemuan APEC di Hawaii, Indonesia dan Amerika Serikat meluncurkan Dialog Komersial yang dibentuk untuk memfasilitasi pertukaran informasi dan mendorong diskusi bilateral secara periodik mengenai isu-isu perdagangan, termasuk memperbaiki iklim bisnis di masing-masing negara, dan perdagangan dan investasi yang lebih besar.

Anggota dialog ini adalah lembaga-lembaga pemerintah terkait di kedua negara, wakil-wakil sektor swasta seperti Kadin Amerika dan Dewan Bisnis Amerika-ASEAN, Kamar Dagang Indonesia dan Asosiasi Pengusaha Indonesia, serta wakil dari kalangan perusahaan yang berminat.

Ada enam fokus aktivitas yang tercakup dalam kerangka kerjasama ini, yaitu iklim investasi, energi dan lingkungan bersih, usaha kecil menengah (UKM), perluasan aktivitas perdagangan bilateral, kewiraswastaan, dan kerja sama industri.

(S034/N002)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011