Pariaman (ANTARA News) - Investor asal Malaysia, Dato` Noor Ismahanum akan menanamkan modalnya untuk berinvestasi di Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), kota pantai sekitar 26 kilometer dari Kota Padang.

Dato` Noor Ismahanum akan menjadikan Pariaman sebagai gerbang ekonomi, kata Wali Kota Pariaman, Mukhlis R di Pariaman, Kamis.

Pernyataan itu disampaikannya terkait penandatanganan nota kerjasama (MoU) Konsultan Investasi Internasional antara Dato` Noor sebagai Chairman Worldwide Far East Bhd itu dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman.

Mukhlis R mengatakan, Kehadiran Dato` Noor tidak saja memiliki arti bagi Kota Pariaman untuk berinvestasi, namun juga memberikan motivasi.

Menurutnya, di umur 30 tahun, Dato` Noor sudah bisa memimpin berbagai perusahaan di Worldwide Far East Bhd.

"Mudah-mudahan dapat mendorong masyarakat Pariaman untuk lebih bekerja keras dalam membangun dan berkarya," kata Mukhlis,

Mukhlis menambahkan, untuk mendorong investor berinvestasi di Kota Pariaman, Pemkot sudah memberikan berbagai kemudahan.

Di antara yang sudah dilakukan promosi potensi Pariaman, memberikan garansi keamanan berinvestasi dan mempermudah perizinan melalui pelayanan satu pintu.

Pelayanan perizinan ini pun sudah memiliki skim dan ketentuan yang berlaku secara terbuka, tambahnya.

"Walaupun baru kenal dua minggu dengan Dato` Noor, namun dengan komitmen dan keseriusannya untuk berinvestasi di Kota Pariaman, kita lakukan MoU dengannya," lanjut Mukhlis.

Pihaknya yakin, apa yang diinginkan Pemkot dan masyarakat Pariaman agar adanya investasi masuk ke Pariaman bisa terwujud.

Awal Januari 2011 direncanakan pihak Dato` Noor sudah melakukan suatu hal di Kota Pariaman sebagai tindaklanjut dari penandatanganan nota kerjasama itu.

Sebanyak lima dari 12 titik potensi pariwisata di Kota Pariaman saat ini sudah memiliki masterplan.

Kelima titik tersebut ada yang sudah berkembang, juga ada yang sedang dan akan dikembang.

Pemkot Pariaman menawarkan kepada pihak investor untuk mengembangkan lebih lanjut kelima titik potensi pariwisata tersebut.

(ANT-208/B012)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011