Palangka Raya (ANTARA News) - Lawang Sakepeng, silat ala suku Dayak dan sering diperagakan pada upacara adat baik untuk menyambut tamu dan acara perkawinan, ditampilkan untuk menyemarakkan kegiatan pengukuhan Dewan Pimpinan Kota (DPP) Gerakan Pemuda Dayak Indonesia Dewan Pimpinan Kota Palangka Raya, Kamis.

"Lawang Sakepeng bermakna untuk memutuskan tali yang dipasang dengan maksud memutuskan segala rintangan yang ada, agar yang menemui dan ditemui tidak ada masalah," kata koordinator Sanggar Betang Tatuhiyang Toni Sulastri.

Dua orang pemuda dengan berpakaian lengkap adat Dayak terlihat begitu lugas mempertontonkan kelihaiannya dalam Silat Lawang Sakepeng untuk menyambut kedatangan para tamu kehormatan antara lain, Wali Kota Palangka Raya HM Riban Satia, Ketua Umum Gerakan Pemuda Dayak Kalteng Yansen Binti dan angggota DRPR Palangka Raya Mambang I Tubil.

Setelah selesai atraksi Silat Lawang Sakepeng, dilanjutkan dengan Tari Salampai Salendang yang dibawakan empat orang penari dari Sanggar Betang Tatuhiyang Palangka Raya.

Ketua Gerakan Pemuda Dayak Indonesia, Sonto menyatakan akan melaksanakan kepercayaan yang diberikan dengan penuh rasa tanggung jawab agar bisa membawa dan mengelola pemuda Dayak dalam rangka mengangkat harkat dan martabat misi putra Tambun Bungai.

Untuk itu ia meminta kerja sama dan dukungan dari para anggota yang baru dilantik, agar apa yang sudah diprogramkan dapat tercapai.

"Saya tak bisa apa-apa dalam mengemban tugas dan amanah ini tanpa bantuan dari komponen yang ada," ujar Sonto.

Ketua Umum Gerakan Pemuda Dayak Kalteng Yansen Binti berharap agar pemuda ini dapat bersatu padu sesuai dengan peran masing-masing untuk masyarakat dan mendukung program Pemerintah Kota Palangka Raya.

Semua itu dalam upaya mencapai tujuan luhur nenek moyang suku Dayak untuk mengangkat harkat dan martabat sehingga mampu bersaing dan sejajar dengan daerah lain dalam membangun Indonesia.

Berdirinya gerakan pemuda Dayak ini ujarnya tidak terleas dari pengaruh isu pasar bebas global sehingga jangan gampang terlena dengan melimpahnya sumber daya alam yang ada di daerah dan kebudayaaan yang sangat ramah.

"Karena dengan adanya globalisasi akan mengancam keberadaan kita, bukan tidak mungkin kalau kita lengah tidak mempersiapkan diri, tidak mampu bersaing maka akan tergusur,"ujarnya.

Menurutnya memang secara umum harkat dan martabat sudah terangkat, tapi secara spesifik belum terjadi dan tanpa suatu kesadaran dari warga Dayak yang sangat diperlukan.

Sementara itu Wali Kota Palangka Raya, HM Riban Satia adanya lembaga baru ini bukan karena ingin membuat pemuda yang tergabung di dalamnya menjadi ekslusif, namun dalam upaya mengkonkritkan lagi gerakan-gerakan pemuda yang ada selama ini.

"Adanya gerakan ini ingin mengkonkritkan langkah-langkah untuk generasi muda Kalteng khususnya Dayak, tapi jangan disalahartikan atau diekslusifkan tidak bisa bergabung, hanya namanya saja, karena berada di Tanah Tambun Bungai, maka namanya Gerakan Pemuda Dayak Indonesia," ungkapnya.

Ia berharap dengan lahirnya gerakan ini kedepan dapat merangkul baik multikultur dan etnis dan bisa mengakomodir semua kepentingan pemuda baik mahasiswa dan yang sudah bekerja, untuk menghimpun dan membantu generasi muda yang sekarang banyak terjebak pada hal-hal negatif.  (ANT-319/M027)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011