Jakarta (ANTARA News) - PT Angkasa Pura (AP) I akan menerbitkan surat utang berupa obligasi pada tahun ini untuk mendukung pendanaan proyek Bandara Hasanuddin, Makassar. Demikian disampaikan Dirut PT AP I, Bambang Darwoto dalam pengantar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XI DPR RI bersama PT Angkasa Pura II, dan PT Pelindo I-IV di Jakarta, Selasa. Bambang tidak menyebut secara rinci berapa nilai obligasi yang dimaksud. Meski begitu, PT AP I secara umum telah menganggarkan dana investasi tahun ini sebesar Rp688,29 miliar. Rinciannya, Rp313, 87 miliar untuk keselamatan penerbangan/keamanan, Rp33,18 miliar untuk pelayanan, Rp323,99 miliar untuk peningkatan pendapatan/efisiensi biaya, Rp15,48 miliar untuk produktifitas kerja dan citra perusahaan Rp1,77 miliar. Sementara itu, dari aspek prioritas investasi pada tahun ini, dari dana sebesar itu (Rp688,29 miliar), porsi yang paling besar untuk Bandara Hasanuddin, Makassar yakni sebesar Rp490,5 miliar. Kemudian, untuk 12 bandara lainnya, porsinya tak begitu besar dan bervariasi seperti Rp52 miliar untuk Bandara Selaparang, Rp25,1 miliar (Bandara Ngurah Rai), Rp22,7 miliar (Bandara Sepinggan) dan Rp19,6 miliar (Bandara Syamsuddin Noor). Sebelumnya, Direktur Operasi dan Teknik PT AP I, Risman Nuryadin mengakui Proyek Pembangunan Bandara Hasanuddin Makassar diperkirakan selesai pada Desember 2006 atau mundur dari yang direncanakan pada Oktober tahun ini. Hal itu karena kenaikan harga BBM sehingga terpaksa nilai investasinya harus dihitung ulang dan diperkirakan kebutuhan pendanaan untuk membangun Bandara Hasanuddin meningkat sebesar 30% dari perkiraan awal Rp534 miliar. "Dana itu untuk pengembangan fase I yaitu terminal, apron, dan taxiway,"kata Risman. Sementara, untuk pembangunan landasan pacu, pemerintah pusat sudah mengambilalih mekanisme pendanaannya. Bandara Hasanuddin merupakan satu dari 13 bandara yang dikelola AP I, adalah bandara ketiga yang menyumbang kontribusi terbesar bagi perseroan. Pada 2005 AP I membukukan laba bersih Rp395,2 miliar atau naik 30 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp286,5 miliar. Pada tahun ini, AP I menargetkan laba sebelum pajak sebesar Rp434 miliar. Bandara di lingkup AP I yang sudah datangkan keuntungan terbesar berturut-turut adalah Ngurah Rai-Bali, Juanda-Surabaya, Hasanuddin-Makassar, Adisumarmo-Yogya dan Sepinggan-Balikpapan. Sementara itu, delapan bandara lainnya masih mengalami kerugian.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006