Merak (ANTARA News) - Administrator Pelabuhan (Adpel) kelas I Banten melarang kapal cepat yang ada di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon beroperasi, hal ini dikarenakan gelombang di Selat Sunda mencapai 1,25 meter.

"Kalau gelombang diatas satu meter, kami larang kapal cepat yang ada di lintasan Merak-Bakauheni, Lampung beroperasi," kata Kepala Adpel kelas I Banten, Baptis Soegiharto, Sabtu.

Kondisi gelombang yang cukup tinggi tersebut katanya, membahayakan bagi pelayaran kapal cepat yang memiliki ukuran kapal tidak sebesar kapal Roll on Roll off (roro).

"Kalau kapal roro yang memiliki kapal besar, dengan ketinggian seperti itu tidak masalah, namun harus hati-hati. Tapi kalau untuk kapal cepat sudah tidak boleh beroperasi," katanya menambahkan.

Diketahui, tiga dari kapal cepat yang beroperasi di Pelabuhan Merak, hanya tinggal satu yang masih aktif, yakni Citra Jet 02. Sementara dua kapal cepat lagi, Alle Exspress IV dan Pasca Dana 2 tidak beroperasi.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memprakirakan tinggi gelombang laut di pesisir perairan Banten Utara pada Jumat malam hingga Sabtu pagi berkisar 0,6 meter sampai 1,2 meter dengan jarak pandang antara empat sampai delapan kilometer per jam.

Koordinator Unit Analis Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Serang, Halim Perdanakusumah, menyebutkan, diprakirakan tinggi gelombang laut di pesisir perairan Banten atau Selat Sunda bagian Utara mencapai 1,25 meter.

Tiupan angin berkecepatan rata-rata 12 knot dan bergerak dari arah barat laut.

Gelombang bergerak dari arah barat dengan jarak pandang empat sampai delapan kilometer.

Cuaca laut di pesisir perairan Banten Utara berawan berpeluang hujan ringan dan sedang terjadi malam hari. Sedangkan, suhu udara minimal 23 derajat dan maksimal 25 derajat Celcius dengan kelembaban antara 60 sampai 95 persen.(ANT)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011