Kupang (ANTARA) - Stasiun Meteorologi Maritim Tenau-Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga agar mewaspadai gelombang laut dengan kategori sangat tinggi yang berpotensi melanda wilayah perairan di selatan Pulau Sumba dan Pulau Sabu.

"Gelombang laut dengan ketinggian 4-6 meter berpotensi melanda wilayah perairan Samudera Hindia selatan Sumba-Sabu selama tiga hari ke depan," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau-Kupang BMKG Syaeful Hadi di Kupang, Sabtu.

Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan perkiraan cuaca di wilayah perairan NTT selama tiga hari ke depan (22-24 Mei).

Potensi gelombang laut dengan kategori sangat tinggi ini, kata dia perlu diwaspadai karena beresiko tinggi terhadap pelayaran kapal kargo, kapal feri, kapal tongkang, kapal nelayan.

Baca juga: BMKG: Gelombang laut 3,5 meter berpeluang melanda selatan Sumba-Sabu

Baca juga: BMKG: Gelombang hingga 4 meter berpotensi landa empat titik laut NTT


Lebih lanjut, Syaeful menjelaskan pada umumnya potensi gelombang laut di NTT berada pada kategori sedang dan rendah.

Namun, selain potensi gelombang di selatan Sumba-Sabu yang sangat tinggi, juga terdapat beberapa titik perairan yang berpotensi dilanda gelombang tinggi (2,5-4 meter) yaitu Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu bagian selatan, perairan selatan Kupang-Rote dan Samudera Hindia selatan Kupang-Rote.

"Gelombang tinggi ini juga harus diwaspadai karena berisiko tinggi terhadap pelayaran kapal feri," katanya.

Sementara itu hasil analisis kondisi sinoptik menunjukkan bahwa umumnya angin bertiup dari arah Timur Laut ke Tenggara dengan kecepatan 2-7 Skala Beaufort.

Syaeful mengimbau operator kapal maupun para nelayan agar mencermati ancaman gelombang tinggi sehingga pelayaran kapal dapat berlangsung aman dan lancar.

"Silahkan terus memperbaharui informasi terkini terkait cuaca di laut sehingga bisa menentukan rencana pelayaran secara baik," katanya.*

Baca juga: BMKG imbau wisatawan waspada gelombang saat berwisata di Labuan Bajo

Baca juga: BMKG: Waspadai gelombang 2,5 meter lima titik perairan NTT

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022