Jakarta (ANTARA News) - Sentimen negatif pasar keuangan global yang masih kuat memicu nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS pada perdagangan Senin di pasar uang spot antarbank Jakarta.

Rupiah pada Senin sore bergerak melemah 30 poin ke posisi 9.060 per dolar AS dibanding posisi akhir pekan lalu 9.030.

"Meski Indonesia memperoleh peringkat investment grade, namun pelaku pasar cenderung mencermati kondisi Eropa. Kondisi Eropa yang masih kuat sentimen negatifnya kembali menekan rupiah," ujar pengamat pasar keuangan dari Milenium Danatama Sekuritas, Abidin, di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan, peringkat utang negara-negara Uni Eropa (UE) terus dipangkas oleh lembaga pemeringkat Moody`s. Kondisi itu memberi sentimen negatif bagi pasar keuangan di Asia.

"Moody`s memangkas peringkat utang Belgia sebanyak dua peringkat menjadi Aa3 dari Aa1 dengan outlook negatif. Hal itu mendorong pelaku pasar kembali masuk ke dalam dolar AS untuk mengantisipasi dampak yang buruk terhadap ekonomi global yang membuat perlambatan ekonomi," kata dia.

Selain itu, ia menambahkan, situasi perekonomian global yang cenderung belum kondusif, pelaku pasar akan cenderung menempatkan dananya pada mata uang safe haven.

"Mata uang dolar AS merupakan salah satu mata uang safe haven," kata dia.

Ia juga mengatakan, saat ini pergerakkan rupiah terhadap dolar cenderung berada di kisaran yang terbatas di level 9.000 hingga 9.100 per dolar AS.

"Rupiah masih di jaga BI, jika menguat pun tidak terlalu signifikan dan juga sebaliknya," ucap dia.

Analis Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih, menambahkan, Fitch juga tengah mengancam akan memangkas peringkat Belgia yang sekarang di posisi AA+.

Selain itu, lanjut dia, Fitch juga telah menurunkan outlook peringkat Perancis dan mengancam memangkas peringkat utang Perancis, Spanyol dan Italia.

"Akibat pemangkasan ini biaya peminjaman meningkat dan menambah beban keuangan negara-negara UE yang sangat sulit sekarang ini. Ekonomi negara-negara UE juga terancam resesi," katanya.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin (19/12) tercatat mata uang rupiah bergerak melemah ke posisi 9.088 dibanding sebelumnya di posisi 9.035.

(KR-ZMF/A027)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011