London (ANTARA News) - Harga minyak stabil di atas 61 dolar, Selasa, ketika Aljazair mengulangi seruannya kepada OPEC untuk terus membuka kran saat organisasi tersebut bertemu pada 8 Maret serta para analis meramalkan kenaikan lagi stok minyak mentah AS. "Aljazair berpikir bahwa produksi OPEC harus berada pada tingkat sekarang ini," Menteri Energi dan Pertambangan Aljazair Chakib Khelil mengatakan kepada Reuters. "Kami tidak senang dengan keputusan apapun untuk mengurangi output. Stabilitas pasar sangat penting." Minyak mentah AS naik 41 sen pada 61,41 dolar per barel pada 1700 GMT, pulih kembali dari kejatuhan 2 dolar Senin. Brent London naik 77 sen pada 61,76 dolar. Para menteri OPEC yang berkumpul di Wina minggu depan mungkin harus menyeimbangkan harga minyak yang masih dalam cakupan tingkat rekor tinggi dibandingkan dengan stok minyak yang meningkat dalam tingkat harga konsumen puncak Amerika Serikat dan pertumbuhan permintaan yang melambat. Angka-angka yang dikeluarkan Selasa menunjukkan bahwa perekonomian AS tumbuh pada laju terlemahnya dalam tiga tahun selama kuartal keempat 2005. Presiden OPEC Edmund Daukoru mengunjungi Washington Selasa nanti untuk berbicara dengan Menteri Energi AS Sam Bodman yang akan memfokus pada keamanan energi. "Harga telah turun namun masih tetap tinggi, akibat permintaan yang tinggi yang ditimbulkan oleh pertumbuhan kuat terutama China dan India," Khelil mengatakan. Gangguan pasokan di Nigeria dan Irak serta ketegangan menyangkut Iran telah menjadi pendorong utama harga dalam bulan-bulan belakangan. Pemboman bunuh diri yang gagal Al-Qaeda terhadap fasilitas minyak besar di negara pengekspor minyak terbesar dunia Arab Saudi mendorong harga 2 dolar lebih tinggi Jumat. "Dengan para spekulan meramalkan kekurangan minyak mentah, Iran dilaporkan akan meneruskan pengayaan bahan bakar nuklirnya dan potensi kekacauan lebih lanjut di Nigeria, kami melihat kemungkinan pergerakan signifikan turun dari 60 dolar per barel sebagai terbatas," kata Barclays Capital. Chevron Selasa memotong 13.000 barel per hari (bph) produksi minyak di Nigeria disebabkan kebocoran pipa minyak. Hal itu menaikkan produksi minyak Nigeria sekitar 455.000 barel per hari masih tertahan setelah sejumlah serangan kaum militan. Pesimisme Para analis di PFC Energy mencatat bahwa dana "yang semakin pesimistis" secara terus menerus menjual minyak mentah AS dalam perdagangan berjangka sebelum serangan Al-Qaeda Jumat. "Fundamental lemah selama dua bulan lalu," kata Tony Nunan, Manajer Bisnis Manajemen Resiko Mitsubishi Corp. Amerika Serikat akan mengeluarkan data inventaris mingguan Rabu, yang diramalkan akan menunjukkan suatu peningkatan sekitar 1,2 juta barel inventaris minyak mentah karena banyak penyulingan tutup untuk pemeliharaan musiman, menurut polling Reuters. Stok bensin -- yang telah melonjak hingga ke tingkat paling tingginya dalam enam tahun -- diramalkan akan tetap stabil. Stok minyak sulingan nampaknya memperlihatkan penurunan sekitar 1,3 juta barel, ramalan tersebut menunjukkan, akibat suhu yang lebih dingin di wilayah pengkonsumsi minyak pemanas di Timur Laut meningkatkan permintaan. Ambisi nuklir Iran terus menggelayuti pasar setelah laporan pengawas PBB mengatakan Senin negara tersebut terus melanjutkan program pengayaan bahan bakar nuklir. Laporan yang dibuat Direktur Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) Mohamed ElBaradei diedarkan kepada anggota dewan IAEA sebelum mereka bertemu 6 Maret untuk mendiskusikannya. Laporan tersebut akan disampaikan kepada Dewan Keamanan PBB, yang akan mempertimbangkan sanksi. (*)

Copyright © ANTARA 2006